Penggumpalan darah haid pada umumnya normal terjadi pada wanita, namun terdapat beberapa kondisi yang diakibatkan oleh kondisi yang bisa dianggap sangat serius dan perlu diperhatikan. Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gumpalan darah haid secara tidak normal, diantaranya adalah:
- Keguguran
Keluarnya gumpalan darah atau jaringan seperti daging disertai pendarahan pada vagina merupakan salah satu gejala terjadinya keguguran secara umum. Keadaan ini biasanya terjadi di munggu-minggu awal kehamilan, sehingga sebagian besar wanita terkadang tidak mengetahui bahwa ia sedang hamil. - Menjelang Kondisi Menopause
Pada wanita lansia biasanya di atas usia 50 tahun, umumnya akan mengalami masa menopause. Untuk melepaskan sisa-sisa telur pembuahan yang akan habis, akan keluar darah haid beserta isinya seperti gumpalan darah. Ini akan menjadi pertanda wanita memasuki masa monepause dengan keluarnya gumpalan darah haid. - Ketidakseimbangan hormon
Di dalam lapisan terdapat hormon esterogen dan progesteron, sehingga kondisi lapisan rahim bergantung pada keseimbangan kedua hormon tersebut. Volume darah menstruiasi yang keluar bisa meningkat dan berlebihan jika kedua hormon tidak seimbang (terlalu sedikit atau banyak). Darah haid yang menggumpal ini bisa saja disebabkan oleh volume darah yang dikeluarkan terlalu banyak. - Infeksi dalam rahim
Penyebab selanjutnya bisa terjadi akibat infeksi dalam rahim, yaitu pada saluran rahim menuju ke vagina. Sehingga akan menimbulkan masa haid akan berlangsung lebih lama. Darah yang keluar saat haid berupa gumpalan darah bersamaan dengan lapisan dinding, apabila terus berlanjut kondisi ini bisa menyebabkan anemia. - Adenomyosis
Terjadinya penebalan atau pembesaran pada lapisan rahim yang tumbuh ke dalam dinding rahin, kondisi ini disebut sebagai adenomyosis. Sehingga menyebabkan adanya pendarahan yang cukup banyak bersamaan keluarnya gumpalan darah. - Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi endometrium tumbuh di luar rahim. Faktor seperti keturunan, riwayat operasi panggul dan gangguan hormon dapat menyebabkan risiko endometriosis meningkat. Kondisi ini seringkali menyebabkan adanya pendarahan yang tidak abnormal dari vagina yang disetai dengan rasa nyeri dan gumpalan darah. Menjelang terjadinya menstruasi, gejala ini akan timbul diantaranya: nyeri, keram, mual dan muntah, sakit panggul, infertilasi dan diare ketika masa haid. - Miom atau fibroid
Penyebab lainnya yaitu tumor jinak yang tumbuh pada dinding rahim, atau disebut sebagai fibroid atau miom. Kondisi ini akan menyebabkan penggumpalan pada darah haid, yang disebabkan oleh volume darah yang keluar lebih banyak. Selain itu, penyakin fibroid atau miom juga dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti: perut buncit, sakit saat berhubungan intim, nyeri punggung bawah dan masalah kesuburan. - Kanker
Terjadinya pendarahan yang hebat dengan disertai gumpalan merupakan dampak yang ditimbulkan oleh kanker serviks atau kanker rahim. Pendarahan yang terjadi ketika setelah berhubungan intim dan diluar siklus menstruasi. Selain itu, kanker rahim juga menyebabkan gejala lain diantaranya penurunan berat badan tanpa sebab.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa darah menggumpal saat haid menjadi hal yang wajar untuk dialami oleh setiap wanita. Namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai jika terdapat beberapa tanda yang terjadi ketika haid, salah satunya adalah gumpalan darah yang keluar dalam ukuran lebih dari 2,5 cm.
Kondisi tersebut bisa disebabkan sebagai gejala adanya penyakit yang diderita oleh wanita.