Menurutnya, lari bukan cuma soal kecepatan atau jarak, tapi tentang bagaimana tubuh dan pikiran bisa bekerja selaras. Ia menjelaskan bahwa lari merupakan olahraga yang sederhana, tapi manfaatnya luar biasa untuk tubuh.
“Seperti yang kita tahu, lari pasti manfaat utamanya ke fisik. Lari sendiri itu kan cardio yang melatih otot jantung, jadi melatih daya tahan dan banyak benefit untuk tubuh kita sendiri,” jelasnya.
Selain memperkuat jantung dan daya tahan tubuh, dr. Celline juga menekankan bahwa lari memiliki efek positif terhadap kesehatan mental. Melalui aktivitas ini, tubuh membentuk hormon-hormon tertentu yang bisa meningkatkan suasana hati dan menumbuhkan rasa disiplin.
“Karena olahraga membentuk hormon-hormon di otak kita, jadi bisa bikin bahagia dan rasa disiplin untuk mental,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa rutinitas lari bisa menjadi bentuk self-care yang nyata. Bukan hanya sekadar menjaga tubuh tetap bugar, tapi juga membantu seseorang lebih fokus dan tenang. Dengan kata lain, berlari bisa menjadi salah satu cara untuk menyeimbangkan kesibukan hidup modern yang penuh tekanan.
Melalui talkshow ini, dr. Celline berhasil menginspirasi banyak pengunjung untuk mulai bergerak dan menjadikan olahraga, khususnya lari, sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Dengan caranya yang ringan dan relatable, ia menunjukkan bahwa menjaga kesehatan tubuh dan mental tidak harus rumit, cukup mulai dari langkah kecil, yaitu berlari.
Dengan semangat itu pula, suasana BFA Surabaya 2025 hari ketiga terasa semakin hidup. Tak hanya menjadi ajang eksplorasi kecantikan, tapi juga tempat untuk menemukan inspirasi hidup seimbang, seperti yang dibagikan oleh dr. Celline Wijaya.