Ketika menemukan rentang situs haid yang berbeda-beda dengan angka yang terlalu signifikan, misalnya setelah 21 hari lalu mendadak 35 hari, maka tidak perlu bingung. Lakukan pencatatan yang terjadi selama 6 bulan lamanya untuk melihat pola yang lebih baik.
Setelah memiliki catatan pola untuk 6 bulan tersebut maka barulah menghitung berapa rata-rata siklus haid yang terjadi dalam 6 bulan tersebut. Rata-rata hari yang diperoleh inilah yang akan menjadi patokan dari rata-rata siklus haid yang sesungguhnya setiap bulan.
Itulah cara menghitung siklus haid dengan tepat bagi para perempuan untuk mengetahui apakah siklus haid yang dimiliki termasuk normal atau tidak. Sehingga dengan demikian siklus haid ini bisa menjadi salah satu penanda atau parameter kesehatan reproduksi wanita yang tepat.
Tentu saja perhitungan siklus yang sesuai ini juga memudahkan bagi para perempuan yang sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan. Dengan melihat siklus haid maka hal ini dapat menjadi penanda apakah kehamilan tengah terjadi atau tidak.
Oleh sebab itu sebaiknya selalu simpan catatan siklus haid seperti yang disarankan di atas. Tidak hanya membantu merencanakan kehamilan, namun juga menunjukkan kesehatan reproduksi secara umumnya.