Menjaga kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, namun seringkali banyak orang yang lupa dalam memperhatikan kadar gula pada tubuhnya. Padahal, kadar gula seseorang sangat berpengaruh dengan kesehatan tubuh lho. Karena dengan mengetahui kadar gulamu, kamu dapat lebih berjaga-jaga dalam mengonsumsi setiap makanan dan minuman yang kamu konsumsi juga dapat membiasakan hidup yang sehat.
Pada artikel ini, kamu akan belajar mengenali kadar gula darah normal pada tubuhmu beserta tanda lainnya ketika kadar gula darahmu bermasalah, risiko yang terjadi juga cara mempertahankan kadar gula darah yang normal. Yuk ikuti terus ya!
Kadar gula darah normal pada pria dan perempuan
Pada umumnya, kadar gula darah normal tak dapat ditentukan dengan angka yang spesifik karena dapat berubah sesuai dengan kondisi tubuhmu seperti saat sebelum dan sesudah makan. Kadar gula darah juga tidak dapat dibedakan oleh jenis kelamin karena keduanya dapat memiliki kadar gula yang sama.
Namun, yang perlu kamu ketahui, kadar gula darah normal berkisar 70-130 mg/dL sebelum mengonsumsi makanan. Lalu, 2 jam kemudian setelah makan, kadar gula darah yang normal berkisar kurang dari 140 mg/dL. Lalu, saat tidur kadar gula darah yang normal semestinya berada di angka 100-140 mg/dL.
Tanda kadar gula tinggi dan rendah
Tinggi atau rendahnya kadar gula darahmu ditentukan oleh jumlah glukosa yang terdapat di dalam darahmu. Walaupun kadar gula darah dapat berubah-ubah, kamu tetap harus menjaganya agar tetap normal. Bagi sebagian orang yang mengalami kadar gula tinggi, biasanya terjadi karena kurangnya sensitivitas sel tubuh terhadap insulin sehingga gula yang terdapat di darahmu tidak dapat diproses. Tanda tubuhmu mengalami gula darah tinggi yaitu tubuh mudah lelah, sering merasa haus, berat badan turun drastis dan juga seringnya buang air kecil.
Lain halnya dengan orang yang mengalami kadar gula darah rendah, biasanya dapat terjadi juga pada penderita diabetes. Tanda kamu termasuk yang memiliki kadar gula darah rendah adalah bicara ngelantur, sulit konsentrasi, kejang, nyeri pada otot dan dapat berlanjut menjadi penyakit yang lebih berbahaya.