Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Gangguan Kecemasan Ternyata Juga Bisa Dilihat dari 8 Gejala Fisik Ini

Gejalanya kerap disalahartikan dan diabaikan

Shelly Salfatira

Di era millennial ini, gangguan kesehatan mental menjadi "tren" yang mengkhawatirkan. Semakin hari, semakin banyak orang, terutama generasi muda, yang tanpa disadari telah mengidap ketidaknormalan psikologis. Faktor penyebabnya pun beragam, seperti genetik, trauma, lingkungan, penggunaan obat-obatan, dan lain-lain.

Sayangnya, saat berbicara soal gangguan kesehatan mental, orang cenderung fokus pada perubahan dan efek yang terjadi pada mental dan emosi penderita saja. Padahal, gangguan kesehatan mental juga bisa diamati dari berbagai gejala fisik seperti pada penderita gangguan kecemasan berikut ini.

1. Merasa lelah tak berkesudahan

newsweek.com

Merasa lelah yang tidak berkesudahan adalah gejala fisik paling umum dari gangguan kecemasan. Hormon stres akan meningkat sehingga kerap membuatmu jadi lebih sering terjaga dan terlalu waspada. Akhirnya tenaga pun akan terkuras. 

2. Gangguan tidur: susah tidur, tidur terus menerus, gelisah di malam hari, atau bangun dalam keadaan lelah

greatist.com

Hubungan antara kecemasan dan tidur sangatlah kompleks. Saat kamu merasa cemas berlebih secara konstan, kamu bisa jadi merasa susah untuk tidur atau bahkan tidur terus menerus. Hal ini dipengaruhi oleh hormon kortisol dan adrenalin serta pikiran yang tidak berhenti mengisi benakmu.

3. Detak jantung berakselerasi

media.self.com

Gejala klasik lainnya yang dapat diamati dari gangguan mental ini adalah detak jantung yang meningkat. Dalam keadaan penuh tekanan, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Reseptor di jantung pun bereaksi dengan cara meningkatkan detak jantung.

Darah pun dialirkan lebih banyak ke otot besar sehingga kamu bisa lebih mawas terhadap ancaman. Namun, pada kasus kecemasan, detak jantung yang berakselerasi hanya membuatmu jadi gugup dalam lingkaran setan yang terus berputar.

4. Telapak tangan selalu basah karena keringat

cloudfront.net

Begitu sistem saraf simpatikmu aktif, kelenjar keringat di seluruh tubuhmu juga akan terkena imbasnya. Baik kelenjar ekrin maupun apokrin sama-sama memproduksi lebih banyak keringat.

Bedanya, kelenjar ekrin seperti pada telapak tangan memproduksi keringat yang berbasis air dan tidak berbau. Sementara kelenjar apokrin seperti pada ketiak dan area genital memproduksi keringat yang berbasis lemak dan cenderung berbau.

5. Mudah terkejut dan gemetar

Dnaindia.com

Saat merasa cemas, kamu akan jadi lebih antisipatif terhadap hal-hal yang akan terjadi, sehingga membuatmu terlalu waspada dan jadi mudah terkejut. Bahkan, ketika seseorang tiba-tiba menepuk bahumu dari belakang, bukan tidak mungkin kamu akan terlonjak. Selain itu, tubuhmu juga menjadi lebih sering gemetar lantaran efek dari lonjakan hormon.

6. Susah menelan

shutterstock.co

Menurut US National Library of Medicine, gangguan kecemasan juga mengakibatkan beberapa orang merasa lebih susah untuk menelan seolah-olah ada yang mengganjal di dalam kerongkongan. Kondisi ini disebut sebagai globus sensation. Namun hingga kini, masih belum ditemukan secara pasti mengapa kecemasan yang berlebihan bisa memberikan dampak ini.

7. Perut kerap bermasalah

kotex.com

Ada hubungan yang spesial antara usus halus dan otak yang kemudian disebut sebagai 'the brain-gut axis' alias sumbu usus otak. Bahkan, saraf tubuh yang tebesar kedua berikut sebanyak 60 persen sistem imun tubuh ada di sistem pencernaan. Karena itu, saat kamu mengalami gangguan kecemasan, biasanya akan diikuti dengan keluhan di perut seperti sakit perut biasa, konstipasi, diare dan lain sebagainya.

8. Mudah terserang flu dan penyakit lain

mysticalraven.com

Saat berada dalam fase stres yang 'biasa' karena kerjaan atau studi misalnya, kamu jadi lebih mudah terserang penyakit, kan? Hal ini juga semakin berlaku ketika kamu mengalami gangguan kecemasan yang terjadi dalam kurun waktu cukup lama. Sistem kekebalan tubuh akan menurun dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga kamu pun akan semakin rentan terkena penyakit, termasuk yang sesederhana flu.

Di Indonesia, gangguan kecemasan dan mental secara general masih belum mendapat banyak atensi. Selain itu, konsultasi dengan psikolog maupun psikiater juga masih dianggap hal yang cukup tabu. Padahal, kondisi mental yang tidak sehat dan dibiarkan berlangsung dalam waktu yang cukup lama mempunyai risiko yang tidak lebih sedikit dibandingkan gangguan kesehatan secara fisik.

Maka dari itu, bila kamu atau orang terdekatmu mengalami situasi ini, jangan malu dan ragu untuk mencari pertolongan. Setiap orang mempunyai batas kemampuan masing-masing. Untuk itulah, masing-masing individu juga memiliki kelebihan lain yang dapat digunakan untuk membantu manusia lainnya.

Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Gangguan Kecemasan Ternyata Juga Bisa Dilihat dari 8 Gejala Fisik Ini"

IDN Media Channels

Latest from Health