Secara umum, porositas rambut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan karakteristiknya masing-masing.
1. Porositas rendah
Rambut dengan porositas rendah umumnya punya kutikula yang rapat. Akibatnya, rambut cenderung tampak kering dan sulit menyerap produk perawatan atau nutrisi. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- Rambut terasa kering
- Rambut akan susah diatur karena produk styling sulit menempel atau diserap dengan baik
- Membutuhkan waktu lebih lama saat mengeringkan rambut setelah keramas
- Rambut kesulitan menyerap air sehingga membutuhkan waktu yang lama saat keramas.
2. Porositas sedang
Rambut dengan porositas sedang biasanya dianggap ideal karena kutikula yang tidak terlalu rapat sehingga memungkinkan rambut mampu menyerap air, minyak, dan nutrisi secara seimbang. Kondisi ini tentunya membuat kelembapan rambut tetap terjaga dengan baik. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- Rambut terlihat lebih sehat dan berkilau
- Rambut mudah diatur dan hasil styling biasanya bertahan lebih lama
- Rambut cepat kering setelah keramas
- Hasil pewarnaan rambut lebih awet.
3. Porositas tinggi
Pada rambut dengan porositas tinggi, kutikula akan terbuka lebar. Hal ini membuat rambut menyerap kelembapan dengan cepat, namun juga mudah kehilangan kelembapannya. Akibatnya, rambut cenderung kering dan rentan rusak. Ciri-cirinya yaitu:
- Rambut terasa kering
- Rambut rentan patah, rapuh, dan bercabang
- Cepat kering setelah keramas, tetapi mudah kusut
- Rambut tampak kusam dan kurang berkilau.