Inilah 7 Hal yang Dipikirkan Pelakor tentang Istri Sah

Faktanya, mereka dibayang-bayangi perasaan bersalah

Inilah 7 Hal yang Dipikirkan Pelakor tentang Istri Sah

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Nggak ada satu pun perempuan yang merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi oleh suaminya sendiri. Selain dapat mengikis rasa percaya kepada suami, perselingkuhan juga dapat menyebabkan berbagai efek negatif yang nggak main-main. Di antaranya yaitu menurunnya rasa kepercayaan diri, stres kronis, kecemasan, hingga depresi.

Bahkan, menurut Dr. Dennis C. Ortman di dalam bukunya yang berjudul Transcending Post-Infidelity Stress Disorder: The Six Stages of Healing, perselingkuhan bisa menyebabkan Post-Infidelity Stress Disorder (PISD), atau gangguan stres pasca perselingkuhan.

Walaupun efek negatif yang disebabkan luar biasa besar, nyatanya nggak semua orang mampu melindungi dirinya dari perbuatan memalukan tersebut. Ditambah dengan perempuan lain atau pelakor yang seolah-olah menutup mata atas kerusakan yang telah diperbuat pada pasangan yang telah sah di mata agama. Nggak heran mereka sering disebut sebagai sosok yang jahat dan nggak tahu malu.

Di sisi lain, pelakor ternyata memiliki beberapa hal dalam pikirannya tentang istri sah, salah satunya bahkan menunjukkan bahwa ia sebenarnya merasa insecure. Lalu, apa sajakah hal tersebut? Simak poin-poinnya melansir Hack Spirit di bawah ini, ya!

1. “Aku nggak akan memikirkan dia”

Inilah 7 Hal yang Dipikirkan Pelakor tentang Istri Sah

Tahukah kamu, bahwa perasaan yang punya kekuatan paling besar menghancurkan diri sendiri dari dalam adalah perasaan bersalah? Yup, maka dari itu dalam banyak kasus, dan khususnya selama tahap awal perselingkuhan, pelakor biasanya menghindari untuk memikirkan hati istri sah.

Sebab, jika ia memikirkan keadaan istri, ia hanya akan terdorong untuk memikirkan konsekuensi dari tindakannya, serta bagaimana perilakunya tersebut memengaruhi orang-orang di sekitar. Tentu saja untuk memikirkan hal seperti itu hanya membuatnya nggak nyaman.

Sebagian besar pelakor bahkan mengatakan bahwa perselingkuhan sampai kapan pun nggak bisa dibenarkan. Jadi dapat disimpulkan, kalau perselingkuhan akan membawa perasaan bersalah yang mendalam bagi mereka.

Dengan berusaha untuk nggak memikirkan keadaan istri, suami dan sosok pelakor dapat melindungi diri dari keharusan menghadapi kenyataan bahwa mereka memang bersalah. Itulah sebabnya, terkadang ketika perselingkuhan berakhir, barulah pelakor mulai benar-benar merasa bersalah dan menyesal.

2. "Dia nggak pantas untuknya"

Mekanisme pertahanan diri lain yang sering pelakor gunakan untuk menghindari rasa bersalah adalah pembenaran. Mereka sering kali mencari alasan yang membuat tindakan mereka terlihat masuk akal. Seperti halnya dengan memberi istri “tanggung jawab” atas kejadian perselingkuhan.

Pelakor mungkin akan berusaha membenarkan perilakunya dengan mengatakan sesuatu seperti, "Dia nggak memperlakukan suaminya dengan baik sih" atau "Dia nggak menghargai suaminya seperti halnya diriku".

Walaupun nggak semua pelakor akan menjelek-jelekkan istri, tapi itu adalah salah satu taktik yang biasanya digunakan. Selain itu, jika kamu pernah bertanya-tanya, mengapa ada pelakor yang membenci istri sah? Jawabannya sangat sederhana, itu karena ia merasa sang istri menghalanginya untuk mendapatkan kebahagiaan, walaupun belum tentu juga ia benar-benar merasa bahagia.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here