Orang narsistik adalah pribadi yang memiliki rasa mementingkan diri sendiri lebih tinggi dan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Saat kamu menjalin hubungan degan orang seperti ini, ada kemungkinan hubunganmu cenderung akan toxic.
Salah satu sifat orang nasistik yang paling dikenal adalah selalu bertindak seolah-olah dunia sedang berusaha untuk menangkapnya atau playing victim. Ia pandai melontarkan cerita sedih dan membuat orang lain merasa kasihan padanya.
Tapi, itu semua adalah bagian dari permainan manipulasi. Kalau kamu sedang bertanya-tanya apakah pasanganmu narsistik, kamu bisa memperhatikan baik-baik salah satu dari 10 kalimat berikut ini.
Melansir dari Bolde, orang narsistik akan selalu menggunakan kata-kata seperti berikut untuk berperan sebagai korban dan kamu pelakunya.
1. "Kamu sempurna untukku"
Saat kamu pertama kali bertemu dengan seorang narsistik, ia akan tampak terpesona olehmu. Jangan kaget jika dia memujimu dan mengatakan kalau kamu adalah orang yang telah dia cari-cari selama ini, bahkan sebelum dia benar-benar mengenalmu.
Orang narsistik bahkan mungkin menggunakan kata-kata romantis sejak dini sehingga kamu mengira kalau dia adalah orang yang kamu idam-idamkan.
“Kamu sangat sempurna bagiku, aku mengetahuinya sejak pertama kali kita bertemu,” adalah tanda love bombing darinya yang harus kamu waspadai. Ia ingin membuatmu merasa istimewa sehingga ia bisa dengan mudah dapat menghancurkanmu di kemudian hari.
2. "Semua mantanku gila"
Orang narsistik tidak pernah bertanggung jawab atas hal buruk yang menimpanya. Dia akan menyalahkan orang lain, jadi nggak heran kalau dia bicara hal-hal negatif tentang mantannya, seperti menyebut mereka gila atau nggak waras.
Bahkan, orang ini akan cenderung melakukan hal tersebut sejak awal dekat denganmu. Dia nggak sadar kalau menjelekkan mantan hanya membuat dirinya terlihat buruk. Hmm... kira-kira apa yang telah dilakukannya sampai si mantan jadi gila, ya?
3. "Kamu punya trust issue"
Bayangkan, kamu punya pacar dan kamu berkonfrontasi dengannya karena menurutmu ia telah melakukan sesuatu yang menyakitimu. Kamu mungkin mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang penuh empati, tapi perlu diketahui, orang narsistik tidak menyukai konfrontasi.
Saat kamu mengonfrontasinya, ia akan segera mencoba membalikkan keadaan dan mengatakan bahwa kamulah yang bermasalah, misalnya dengan melontarkan kalau kamu punya masalah kepercayaan atau trust issue. Ia sangat pandai dalam hal manipulasi dan playing victim sehingga kamu mungkin mulai mempertanyakan dirimu sendiri.
4. “Ini salahmu”
Seperti yang sudah disebutkan, orang narsistik tak mau disalahkan. Ia selalu membuatmu merasa bahwa kamulah yang harus disalahkan, bahkan untuk hal-hal yang tidak pernah kamu lakukan.
Misal, jika kamu terlambat bangun, dia akan menyalahkanmu karena kamu seharusnya membangunkannya. Jika dia selingkuh, dia akan mengklaim bahwa kamulah yang membuatnya mengkhianati dirimu karena kamu tidak memperlakukan dia dengan baik. Seiring waktu, kata-kata tersebut akan menurunkan rasa percaya dirimu.
5. “Ini tidak adil”
Ketika ada yang tidak beres, orang narsistik selalu menyalahkan orang lain atas dirinya, baik dalam hubungan maupun dalam bidang yang lain. Misal, saat dia kehilangan pekerjaannya, dia akan bilang kalau atasannyalah yang tidak adil.
Atau, dia akan mengatakan bahwa dia dicampakkan meskipun dia sudah banyak berkorban untuk mantannya. Dia akan bersikeras bahwa orangtuanya adalah alasan mengapa kehidupannya kini kacau. Dia punya banyak alasan untuk segala hal dan merasa seolah mereka adalah korban ketidakadilan dalam hidupnya.
6. “Kamu salah mengerti aku”
Orang narsistik akan selalu memutarbalikkan cerita dan fakta sehingga kamu tidak tahu apa yang harus dipercayai. Ini amat menakutkan. Dia akan selalu berpikir bahwa dirinya benar dan saat kamu mulai mempertanyakannya, dia akan mengatakan kalau kamu salah memahami ceritanya.
7. “Temanku setuju bahwa kamu salah”
Kalau kamu sedang bertengkar, dia akan berusaha menarik orang lain ke dalamnya agar kamu terpojokkan dan dialah yang benar. Dia mungkin melakukan ini dengan mengatakan, “teman-temanku setuju bahwa kamulah orang yang salah/tidak adil.”
Ia mencoba membuatmu merasa kurang yakin dengan pendirianmu. Tapi, jangan tertipu! Dia hanya ingin kamu diisolasi dari lingkungannya dan meyakinkan orang lain kalau bukan dialah yang salah.
8. “Kau yang meninggalkanku”
Orang narsistik tahu cara membuatmu merasa kasihan padanya, saat kamu mungkin sedang ingin menjauhinya karena perilaku toxic yang selalu kamu maafkan. Dia tahu kamu setia padanya, jadi dia akan mencoba membuatmu merasa bersalah sehingga kamu tetap bertahan dan membelanya. Contohnya adalah dengan mengatakan, “aku tidak menyangka kamu akan meninggalkanku!”
9. "Aku punya masalah"
Saat dia berbohong dan melakukan hal toxic, dia akan berdalih dengan menyatakan bahwa dirinya memiliki masalah dan kamu harus membantu menyelesaikannya. Masalah ini mungkin merupakan trauma yang pernah dia alami sebelumnya, seperti mantan yang selingkuh atau melakukan gaslighting.
Tapi, berhati-hatilah saat memercayai cerita dia tentang kesakitan dan penderitaan. Karena itu semua bisa jadi kebohongan lain yang ia karang.
10. "Kamu nggak akan menemukan seseorang sepertiku"
Ketika ada yang tidak beres dan kamu mengonfrontasinya dalam hubungan kalian, dia akan menunjukkan sisi buruknya. Dia mungkin bisa sangat kritis dan kejam, misalnya dengan memberitahumu bahwa kamu tidak akan pernah menemukan orang seperti dirinya lagi, seolah-olah dia adalah orang yang luar biasa dalam kehidupan asmaramu.
Kamu pernah menemukan pasangan yang melontarkan kata-kata seperti ini, Bela?