22 Kalimat Sansekerta yang Bermakna tentang Asmara

Estetik penuh makna mendalam

22 Kalimat Sansekerta yang Bermakna tentang Asmara

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Bahasa Sansekerta mulai viral lagi saat ini. Bahasa ini merupakan bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa Sanskerta juga adalah bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain.

Bahasa Sansekerta merupakan suatu bahasa yang "tersusun dengan baik, murni, sempurna, suci, dan berbudaya". Bahasa satu ini dinilai unik serta estetik dan terkadang memiliki makna yang mendalam. Kadang dijadikan caption, bio, sampai kode untuk seseorang. 

Nah, berikut ada beberapa kalimat Sansekerta yang bermakna tentang asmara atau percintaan. 

1. Kalimat Sansekerta yang bermakna galau tak bisa bersama

22 Kalimat Sansekerta yang Bermakna tentang Asmara

1. "Layaknya cakrawala dan bentala kita adalah dua atma yang takkan pernah diizinkan semesta untuk bersatu bagai arunika."
(Layaknya langit dan bumi kita adalah dua jiwa yang takkan pernah diizinkan untuk bersatu bagaian matahari terbit.)

2. "Tentang semua akara yang saling mengejar, namun tak bisa tergapai menyiksa renjana yang begitu dalam dan amerta dalam karyanya."
( Tentang sebuah bayang yang saling mengejar, namun tidak bisa tergapai menyiksa rindu yang begitu dalam dan abadi di dalam.)

3. "Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara, tentang asmaraloka, tentang harsa yang harus manjadi lara."
(Tentang sebuah bayang yang saling mengejar namun tidak bisa tergapai menyiksa rindu yang begitu dalam dan abadi di dalam.)

4. “Dua atma menyatu dalam asmaraloka harus terpisah karena iman yang beda.”
(Dua jiwa yang menyatu dalam cinta, harus terpisah karena iman yang berbeda.)

5. "Layaknya natabala dan bentala aku dan kamu adalah dua daksa dan atma yang tak diizinkan semesta untuk bersama."
(Layaknya bumi (tanah) dan langit, aku dan kamu adalah tubuh dan jiwa yang tidak diizinkan Tuhan untuk bersama.)

6. "Aku yang berharap asmaraloka itu menjadi adiwarna namun kamu memilih ambarasta dan menyisakan lara."
(Aku yang berharap dunia penuh cinta kasih menjadi indah sekali, namun kamu malah memilih dunia lain yang menyisakan lara.)

7. "Saya titipkan pahatan rindu untuk tuan melalui gema buana yang luas, seluas saya memberikan rangkaian tinta sembada untuk doa."
(Saya titipkan rindu untuk tuan melalui gaungan yang luas, seluas saya memberikan doa yang utuh dan tulus.)

2. Kalimat Sansekerta yang bermakna sedih

1. "Bersama surya yang tenggelam sedang berdialog dini hari aku berargumentasi sendiri atas lara yang ada."
(Bersama malam aku berdebat dengan pikiranku karna luka yang ada.)

2. "Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara, tentang asmaraloka, tentang harsa yang harus manjadi lara."
(Tentang rasa yang harus abadi dalam bait tulisan, tentang tempat yang menjadi kenangan, dan tentang bahagia yang harus menjadi luka.)

3. "Pedar itu ialah niskala halnya dengan cinta, semuanya hanya mengata yang lindap jika dalam menjalani tak ada karsa."
(Cahaya yang menebar itu ialah asbstak, sama halnya dengan cinta, semuanya hanya bayangan redup jika dalam menjalani tak ada niat.)

4. "Aku seperti aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora yang fana. Maka cinta kita seperti tulisan sastra yang tak bernyawa."
(Aku seperti tulisan tanpa makna dan kamu adalah perbandingan yang rusak. Maka cinta kita seperti tulisan sastra yang tak bernyawa.)

5. "Dicintaimu itu hanya hanya fatamorgana yang begitu nyata, tanpa rekayasa dari jiwa-jiwa yang fana."
(Dicintai oleh kamu itu hanyalah ilusi yang sangat nyata, tanpa rekayasa dari jiwa-jiwa yang lenyap.)

6. "Kini kita hanya menjadi aksara yang tak berasa. Menyisakan trauma dalam sukma. Pantaskah kusebut cinta? Sedang ragamu saja tak pernah kujumpa."
(Kini kita hanya menjadi tulisan yang tak memiliki rasa. Menyisakan trauma dalam jiwa. Pantaskah kusebut cinta? Sedang ragamu saja tidak pernah kutemui.)

7. "Disaat bagaskara berganti candra, rindu ini datang bersama anila dengan harap asmaraloka terbawa, hingga arunika menyapa melenyapkan."
(Disaat matahari berganti, rindu ini datang bersama udara dengan harap penuh cinta kasih juga terbawa, hingga matahari terbit menyapa melenyapkan itu semua.)

8. "Aku hanya sinar mangata yang tergantikan oleh hangatnya arunika."
(Aku hanya sinar bulan yang tergantikan oleh hangatnya matahari terbit; seorang yang sangat mencintai pujaan hatinya, namun kisah cintanya tidak tersampaikan atau terbalasakan karena si kekasih punya seseorang idaman lain yang lebih dari dirinya.)

9. "Bentala dan bumantara tak akan menjadi amorfati, mereka aksa dan akan selamanya enigma."
(‘Bumi dan angkasa tidak akan pernah menjadi cinta sejati, mereka jauh dan akan selamanya menjadi sebuah teka-teki.)

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here