Menghidupkan suasana wawancara bisa dibilang susah-susah gampang, ya, Bela. Apalagi kalau untuk podcast. Format konten audio yang belakangan booming ini biasa dijadikan teman beraktivitas. Tak elak ekspektasi obrolan yang mengalir dengan baik itu hadir di benak para pendengar.
Melalui gelaran Spotify All Ears, Podcast Ancur (Kemal Palevi, Diaz Danar, Patra Gumala) dan podcast BKR Brothers (Ryo Wicaksono, Bobby Mandela) berbagi sedikit proses di balik mikrofon masing-masing. Kira-kira, ada resep apa di balik obrolan seru podcast mereka? Yuk, cari tahu!
Bangun suasana sebelum rekaman
Sebagai langkah pendekatan, podcast BKR Brothers biasa mengajak narasumbernya mengobrol selama kurang lebih satu jam di luar bahasan podcast. Hal ini bertujuan agar keakraban terjalin saat tombol rekam menyala.
Faktor lain yang juga berperan dalam menciptakan keakraban di dalam sebuah rekaman podcast adalah tempat yang nyaman. Podcast Ancur mengungkap, tempat rekaman mereka yang berupa apartemen banyak berperan dalam mencairkan suasana.
"Salah satu pertimbangan kenapa podcast kita kantornya, tuh, di apartemen biar lebih homey juga. Ada PS (PlayStation) Kemal yang dijual murah, sofa dari sponsor, biar mereka nyaman kita kasih makan dulu. Jadinya nggak berasa, 'eh gue berada di suatu studio langsung, lho,'" ungkap Diaz.
Gali cerita lain dari narasumber
Obrolan yang menarik merupakan salah satu faktor utama agar podcast menonjol di tengah konten lain yang serupa. Oleh karena itu, podcast BKR Brothers sebisa mungkin mengangkat cerita yang belum diangkat oleh sang narasumber di platform mana pun.
"Dari BKR sendiri kita (narasumbernya) nggak harus well known. Kita juga pernah mengundang teman-teman kita tapi dia punya cerita yang mungkin banyak orang belum tahu, atau mungkin belum pernah merasakan di profesi itu. Misalnya kita pernah mengundang pramugari di private jet. Gue nggak tahu tuh, seluk-beluk di private jet seperti apa, segala macem. Dan kalau ngomongin analytic kita naik, itu nggak sih. Menurut kita itu bonus aja," ungkap Ryo.
Selain itu, modal terpenting dalam wawancara adalah rasa penasaran sang kreator terhadap narasumbernya. Jika boleh memilih, Podcast Ancur justru lebih memilih orang yang tidak begitu akrab dengan mereka untuk diundang sebagai tamu. Dengan begitu, rasa kepo akan muncul secara alami.
"Penasaran. Udah itu aja, sih. Penasaran pengen tahu orang yang kita interview. Makanya gue lebih seneng ngobrol sama orang yang nggak akrab akrab banget sebenernya. Kenapa? Kalau udah kenal, mah, nggak terlalu penasaran, kan?" ujar Kemal.
Buat kamu yang masih belum percaya diri mencoba format berbincang-bincang di podcast, bisa banget langsung praktikkan tips dari dua podcaster kondang ini, Bela. Siapa tahu, hal ini membuka jalan baru yang lebih lebar untukmu, bukan?