11 Orang Ini Pernah Jadi Influencer Sebelum Adanya Media Sosial

Trendsetter sepanjang sejarah

11 Orang Ini Pernah Jadi Influencer Sebelum Adanya Media Sosial

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kita mungkin menganggap influencer saat ini sebagai orang dengan jutaan pengikut di Instagram atau TikTok. Umat manusia saat ini dapat dengan mudah mengikuti tren atau mode yang dibawakan oleh sang influencer. Siapa saja influencer di media sosial panutanmu, Bela?

Namun, jauh sebelum pesatnya media sosial saat ini, orang-orang dalam daftar ini dianggap sebagai influencer karena merekalah yang menjadi trendsetter, baik menginspirasi gaya, penampilan, atau mode ataupun aspirasi yang mempengaruhi ratusan hingga ribuan orang pada zamannya. Zaman di mana majalah, ataupun media sosial belum ditemukan.

Lantas siapa sajakah mereka? Yuk, kita simak daftarnya di bawah ini!

1. Ambrose Burnside - viralkan cambang

11 Orang Ini Pernah Jadi Influencer Sebelum Adanya Media Sosial

Cambang bisa jadi sangat melekat pada karakter-karakter yang maskulin, misalnya seperti Logan si karakter Wolverine. Awalnya, rambut cambang disebut burnside, setelah Jenderal Ambrose Burnside mempopulerkannya saat menjadi jenderal Persatuan selama Perang Saudara Amerika.

Tentu banyak petugas berjanggut dan cambang panjang pada masa itu, namun cambang milik Ambrose Burnside memiliki keunikannya sendiri.

Rambut di kedua sisi wajah Burnside yang menghubungkan rambut di antara kepala dan kumisnya. Cambang ikoniknya itu, menonjol di wajahnya sejak dia menjadi mahasiswa hingga menjadi senator.  

Meskipun Ambrose Burnside mungkin bukan orang pertama yang menggunakan gaya khasnya, ketenarannya sebagai seorang jenderal dan politikus, serta kebetulan dengan penemuan fotografi, nggak heran gaya cambangnya itu menjadi populer.

2. Amelia Bloomer - pembela hak perempuan

Amelia Bloomer adalah pendiri surat kabar The Lily: A Ladies Journal Devoted to Temperance and Literature, surat kabar Amerika Serikat pertama yang diedit oleh dan untuk perempuan.

Pada tahun 1848, ketika perempuan menuntut hak-hak dan partisipan dalam pemerintahan seorang perempuan yang juga menjadi salah satu partisipan Konvensi Seneca Falls, Amelia Jenks Bloomer membuat suara dirinya dan perempuan lainnya dikenal setelah satu tahun surat kabar The Lily didirikan. 

Pada tahun 1853, Amelia Bloomer telah menjadi advokat yang blak-blakan untuk hak-hak perempuan, terutama dalam hal konvensi pakaian dan reformasi pakaian.

Dia terlibat dalam gerakan reformasi pakaian ketika dia mulai tampil di depan umum mengenakan pantalon atau dikenal dengan “bloomer”. Tentu ia mendapatkan ejekan atau busana yang ia kenakan saat itu. 

Hal dasar yang mendukungnya melakukan reformasi pakaian karena ia menemukan bahwa korset dan gaun yang diharapkan dikenakan oleh perempuan seusianya terlalu ketat dan berpotensi berbahaya, jadi dia mulai memakai sesuatu yang lebih longgar dan nyaman di bawah roknya. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌