Kisah Jubah Nabi Muhammad SAW, Dirawat Sebuah Keluarga 59 Generasi

Disimpan di sebuah masjid di Istanbul, Turki

Kisah Jubah Nabi Muhammad SAW, Dirawat Sebuah Keluarga 59 Generasi

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok istimewa di hati umat Islam. Ajaran-ajarannya yang penuh kedamaian masih terjaga hingga hari ini. Saat hari akhir kelak, nabi dan rasul yang terakhir ini dapat memberikan syafaat atau pertolongan untuk para umatnya agar tidak dimasukkan ke neraka.

Nabi Muhammad SAW memang hidup belasan abad yang lalu selama 63 tahun. Karena serangan pasukan gajah Abrahah ke Mekkah, tahun kelahirannya disebut Tahun Gajah (sekitar 570 M) tepatnya 12 Rabiul Awal. Sementara itu, Rasulullah SAW wafat di tanggal yang sama pada tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632 M.

Namun, beberapa barang peninggalan rasul bergelar Al-Amin ini masih terjaga dengan baik. Salah satunya jubah yang kini dinamai Hırka-ı Şerif (Jubah Suci). Disimpan di masjid dengan nama yang sama di Turki, ternyata ada cerita menarik di baliknya. Simak kisah lengkapnya berikut.

Misi terhormat keturunan Uwais Al-Qarni

Kisah Jubah Nabi Muhammad SAW, Dirawat Sebuah Keluarga 59 Generasi

Masjid Hırka-ı Şerif terletak di distrik Fatih yang merupakan salah satu wilayah di Kota Istanbul, Turki. Lokasinya hanya berjarak beberapa kilometer saja dari Museum Topkapi yang juga menyimpan benda milik Nabi Muhammad SAW lainnya. 

Masjid ini selesai dibangun pada 1851 dengan bentuk segi delapan dan satu kubah. Pembangunan ini merupakan perintah Sultan Abdulmejid I agar jubah sang nabi terlindungi. Kini, peninggalan berharga tersebut dirawat oleh keturunan ke-59 Uwais Al-Qarni, Baris Samir. 

Ini adalah tanggung jawab penting untuk menjaga Jubah Suci. Semacam misi terhormat untuk melindunginya hingga 59 generasi. Menawarkan kesempatan kepada satu juta pengunjung untuk melihatnya adalah sumber kebahagiaan kami dan kami berharap bisa menjangkau lebih banyak pengunjung untuk datang tahun ini,” ucap Samir pada 2017, dikutip dari dailysabah.com.

Siapakah Uwais Al-Qarni?

Jika menyimak cerita sejarah Islam, nama tersebut mungkin cukup akrab di telinga kamu. Laki-laki yang juga hidup di zaman Nabi Muhammad SAW ini begitu harum namanya. Semasa hidup, ia adalah seorang pemuda yang amat berbakti kepada ibunya. 

Suatu hari, Uwais begitu ingin menjumpai sang nabi. Di tengah keadaan ibunya yang sudah tua dan sedang sakit, ia pamit untuk pergi ke Madinah. Sang ibu mengizinkan dan berpesan untuk segera kembali mengingat kondisinya yang tak baik. Akhirnya, berangkatlah Uwais dari Yaman.

Sesampainya di sana, Nabi Muhammad SAW rupanya sedang pergi untuk Perang Tabuk. Karena tak punya banyak waktu, Uwais pun pulang tanpa bertemu dengan sang nabi.

Cerita tersebut akhirnya sampai ke telinga Rasulullah SAW. Uwais pun disebut sang nabi sebagai penghuni langit atas baktinya. Barangsiapa bertemu dengannya, hendaknya meminta Uwais beristigfar untuknya agar diampuni.

Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga berpesan untuk memberikan jubahnya kepada Uwais. Berdasarkan beberapa sumber, jubah itu diterima Uwais melalui perantara Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab setelah wafatnya sang nabi. 

Cerita wafatnya Uwais sendiri memiliki beberapa versi. Ada yang mengatakan bahwa ia wafat di Kufah sekitar 640 dan berpartisipasi dalam pertempuran Nahavand melawan tentara Sasaniyah. Sementara itu, sebagian besar sarjana meyakini bahwa Uwais meninggal pada 657 dalam Pertempuran Siffin. Sedangkan sebagian lagi melaporkan bahwa Uwais gugur dalam pertempuran selama penaklukan muslim di Azerbaijan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here