Review ‘Wolf Pack’: Misi di Balik Adanya Unit Antiteroris

Wolf Pack film aksi yang simpan sisi melankolis

Review ‘Wolf Pack’: Misi di Balik Adanya Unit Antiteroris

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Wolf Pack kiranya hadir sebagai film aksi yang menghiasi layar bioskop Indonesia pada awal tahun ini. Film yang disutradarai Michael Chiang tersebut, sebelumnya rilis lebih dulu di Tiongkok pada September 2022. Berkat antusiasme yang cukup besar dari penonton, akhirnya film ini bisa tayang dengan sekala internasional secara resmi.  

Kisah tentang unit antiteroris yang terlibat dalam misi keamanan luar negeri jadi konflik cukup kompleks dari hadirnya film Wolf Pack. Apalagi, saat mereka menemukan sekelompok teroris yang ingin menghancurkan jalur pipa gas hingga mengakibatkan krisis energi. Lantaran hal tersebut, tujuh anggota Wolf Pack di bawah komando Lao Diao (Zhing Jan) berusaha menggagalkan operasi teroris dalam kurun waktu 36 jam. 

Kemas desain produksi dengan mewah

Review ‘Wolf Pack’: Misi di Balik Adanya Unit Antiteroris

Sebelum menonton film ini saya benar-benar tak menaruh ekspektasi apapun. Namun tak disangka, Wolf Pack bisa mengemas desain produksi yang terbilang mewah layaknya film aksi garapan Hollywood. Terlebih, saat melihat latar tempat pada negara fiksi di Timur Tengah, bernama Cooley. Secara visual Far East Film benar-benar bisa menampilkan nuansa gurun yang menyimpan gelapnya dunia industri. 

Plot Wolf Pack terbilang datar

Kemewahan desain produksi ini, namun cukup timpang dengan plot yang disajikan Wolf Pack. Padahal, kalau melihat cerita di awal film sudah dibuka dengan cerita yang cukup apik. Lihat saja bagaimana kinerja seorang dokter bernama Ke Tong (Aarif Rahman) yang tak mendadak diculik oleh komplotan misterius yang ternyata dipimpin Lao Diao.

Rasa penasaran saya yang mulai muncul, namun ternyata seiring berjalannya film ini plot Wolf Pack hanya berjalan datar. Selama menyaksikan film ini, saya diperlihatkan alasan penculikan Ke Tong. Salah satu alasan terkuat, karena ia anak salah satu anggota komplotan tersebut yang telah meninggal. Padahal, di sisi lain Ke Tong tak pernah mengetahui kalau ayahnya semasa hidup bekerja dengan resiko dengan bertaruh nyawa.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here