The Story of Ian Hugen, Empowering Self-Love and Unwavering Confidence

Self love dan confidence jadi kunci paling penting

The Story of Ian Hugen, Empowering Self-Love and Unwavering Confidence

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Di zaman yang begitu dinamis dan cepat berubah seperti saat ini, memiliki keunikan diri menjadi salah satu kunci agar kita dapat bertahan. Tak hanya itu, keunikan dan value diri jugalah yang membuat kita memiliki ciri khas dan diingat lebih banyak oleh orang lain. 

Namun, perjalanan menemukan keunikan inilah yang berbeda pada setiap orang. Bahkan, tak heran jika saat menemukan keunikan ini terkadang juga menimbulkan kontroversi karena mungkin jalan yang kita lalui tidak seperti yang kebanyakan orang lain jalani. 

Hal tersebut pula yang dialami Ian Hugen. Kreator konten transgender ini mengalami cukup banyak rintangan dalam perjalanannya menemukan keunikan diri. Namun, satu hal yang ia pegang teguh dan membuatnya bertahan selama ini, yaitu self love dan kepercayaan diri.

Tak sengaja mengekspos kehidupan pribadinya

The Story of Ian Hugen, Empowering Self-Love and Unwavering Confidence

Wardrobe: Atasan ruffle Rama Dauhan, rok silver, stocking, kalung, anting, jepit rambut, cincin, sepatu milik stylist

Bertemu langsung dengan POPBELA di sebuah pemotretan di kawasan Jakarta Selatan, Ian mengatakan jika ia secara tak sengaja mengekspos kehidupan pribadinya di media sosial. Kebiasaannya yang suka bercerita, membuat banyak orang tertarik untuk mengikuti akun media sosialnya hingga menjadi sebesar saat ini.

"Aku sebenarnya nggak pernah ada niatan untuk came up di sosial media. Karena menurut aku, came up itu adalah saat kamu bisa jujur dengan diri kamu sendiri, keluarga, dan teman-teman terdekat aja sebenarnya. Tapi, karena aku memang anaknya suka oversharing tentang apapun itu, dan aku Taurus yang nggak punya rahasia ya, aku cuma exposing my daily life aja sebenarnya," ungkap Ian membuka obrolan pada hari itu.

Mendapat beragam respon saat identitasnya terungkap

Masih seputar kehidupan pribadinya, Ian mengatakan jika saat identitasnya sebagai seorang transgender terbuka di publik, ia mendapatkan begitu banyak respon di media sosial. Terlebih, saat ia terbuka ke publik, pandangan masyarakat soal transgender masih mendapat stereotip yang negatif.

"Waktu itu, di tahun tersebut, yang mendapat big name itu Jovi Adhiguna. Kalau sekarang kan sudah banyak ya. Kalau dulu yang terkenal cuma Jovi. Tapi itu pun Jovi muncul dengan identitasnya sebagai androgini. Belum ada yang jujur kayak ‘oke I’m transgender’. Ada sih, kemudian Dena Rachman. Waktu itu aku punya tanggung jawab yang lebih sebenarnya, dalam artian aku harus menjelaskan ke masyarakat ini kalau transgender yang ada selama ini nggak seperti stereotip yang ada selama ini doang, lho. Orang kan selama ini mengira kalau transgender mentok-mentok muncul sebagai komedian, atau yang mengeksploitasi sisi sensual saja," jelas Ian.

Beruntungnya, lanjut Ian, ia ‘muncul’ di saat kebanyakan orang berbicara soal self love dan ini membuat dirinya mudah diterima. 

"Karena self love itu berbeda ya setiap fasenya. Mungkin sebelum 2018, self love itu talk more about size, tapi semuanya perempuan dan semuanya berbeda ukuran. Terus nggak lama talk about color. Dan di waktu aku muncul, kita ngomongin perempuan dengan identitasnya yang beragam. Ada yang transwoman dan sebagainya. Walaupun kala itu aku datang dengan segala hal yang aku perlu jelaskan ke media, tapi aku juga dibantu dengan diskusi-diskusi global yang mendukung transgender di industri kecantikan Tanah Air," kata Ian lagi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here