Chiharu Shiota: "The Soul Trembles", Gubahan Seni yang Impresif

Berikan bentuk kesadaran manusia dan pengalaman yang berbeda

Chiharu Shiota: "The Soul Trembles", Gubahan Seni yang Impresif

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Terkadang, manusia sulit dalam mengungkapkan gejolak emosi hati seiring hidup di lingkungan yang berubah begitu cepat. Hal ini membuat mereka membutuhkan ruang untuk merefleksikan diri sekaligus merenungkan kehidupan masing-masing.

Jika kamu tengah merasakan kondisi tersebut, tak ada salahnya memilih museum seni untuk meluapkan kegundahanmu di tengah hiruk pikuk pikiranmu. Menjelang akhir tahun, Museum Macan mempersembahkan pameran tunggal oleh perupa asal Jepang, Chiharu Shiota yang telah resmi buka sejak 26 November 2022 hingga 30 April 2023. Pameran seni yang bertajuk The Soul Trembles menjadi satu-satunya yang digelar di Asia Tenggara.

Pameran tersebut mengambil alih seluruh area museum yang berisikan sejumlah karya ikonik dari Shiota. Tur pameran global ini dimulai dan diselenggarakan oleh Mori Art Museum, Tokyo, serta telah berkeliling ke Busan Museum of Art (Korea Selatan), Taipei Fine Arts Museum (Taiwan), Long Museum (Shanghai, Tiongkok), serta Queensland Art Gallery dan Gallery of Modern Art (Brisbane, Australia).

Dikurasikan oleh Mami Kataoka, Direktur Mori Art Museum dan dukungan produksi oleh Alcantra S.p.A., The Soul Trembles menampilkan ratusan karya seni dari hampir 30 tahun praktik sang perupa sejak tahun 1990-an. Pameran ini menggabungkan instalasi berskala besar, patung, performance video, fotografi, dan desain panggung.

Chiharu Shiota: "The Soul Trembles", Gubahan Seni yang Impresif

Karya-karya Chiharu Shiota dalam The Soul Trembles terinspirasi dari pengalaman
pribadi sang perupa yang mendalam. Ia mengeksplorasi dari sebuah gagasan yang menghubungkan identitas sosial dan budaya. Ciptaan perupa asal Jepang ini memberikan bentuk pada kesadaran manusia dan pengalaman yang bersifat non-fisik, seperti ingatan, pemikiran, ketakutan, mimpi, dan keheningan.

Seri instalasi dari Shiota mengambil unsur benang merah dan hitam, yang membentang ke segala penjuru ruangan sehingga pengunjung akan menjumpai objek-objek metaforis
dan sugestif seperti tempat tidur. Sang perupa ingin menghadirkan celah sempit antara mimpi dan realita beserta kehidupan dan kematian. Ada juga instalasi koper dan perahu yang melambangkan pergerakan dan ketidakpastian.

“Ini adalah pameran tunggal pertama saya di Indonesia. Saya ingin terhubung dengan orang-orang di Jakarta dan membawa mereka merasakan sesuatu yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Saya rasa seni adalah bagian penting dari hidup kita, dan saya akan merasa tersanjung jika anda dapat melihat karya-karya saya selama 30 tahun ini dan merasakan jiwa anda tergetar,” ucap sang perupa kelahiran Osaka pada 1972 silam.

Mami Kataoka selaku Direktur Mori Art Museum turut senang dapat menghadirkan dan membagi pameran Chiharu Shiota: The Soul Trembles kepada Museum MACAN bersama audiensnya, setelah berkeliling ke sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

"Setelah melalui sebuah pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya, banyak orang dari berbagai negara yang jiwanya sangat tersentuh lewat pameran ini, dan saya yakin The Soul Trembles akan memberikan dampak yang serupa kepada pengunjung Museum MACAN,” ucapnya.

Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto berpendapat bahwa pameran ini harus dilihat secara langsung karena karya-karya Chiharu Shiota sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Pengunjung dapat merefleksikan hidupnya sembari merenungkan pemikiran dengan intim mengenai jiwa, emosi, dan eksistensi. Baginya, instalasi seni dari Shiota seakan memberikan bentuk kepada aura dan energi dari hal-hal tidak berwujud fisik, layaknya memori dan mimpi.

"Kami sangat senang dapat menghadirkan karya Chiharu Shiota kepada publik di Indonesia dan menyambut kedatangannya ke Jakarta. 'The Soul Trembles' adalah pameran dengan skala yang luar biasa dan akan mengambil alih seluruh area galeri di museum. Ini adalah pameran terbesar dan terluas di Museum MACAN sejak terjadinya pandemi. Kami merasa bahagia bisa kembali menyambut pengunjung ke dalam museum, untuk merasakan perjalanan artistik sang perupa selama hampir 30 tahunnya berkarya,” pungkasnya.

Setelah menikmati dan meresapi keistimewaan karya-karya Shiota, kamu juga boleh menghampiri area khusus untuk berefleksi, bermain, dan mengambil bagian di sebuah ruangan yang nantinya akan terpajang keberagaman kisah berbagai individu. Area ini diberi nama Mini Museum of Memories yang berkaitan dengan salah satu karya Sang Seniman, yakni Connecting Small Memories (2019).

Secara keseluruhan, instalasi seni yang ada di dalam pameran sedikit memberikan kesan 'dark', apalagi dengan musik pengiringnya yang cukup eerie. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba refleksi diri di ruangan yang tenang sekaligus mengagumi kemegahan karya-karya Chiharu Shiota. Berbagai seni rupa yang photogenic membuat pameran satu ini memiliki spot foto yang menarik.

Bagi kamu yang penasaran dan ingin berkunjung ke pameran ini, kamu bisa mendapatkan tiketnya dahulu melalui https://ticket.museummacan.org/SHIOTAMACAN dan juga mitra tiket lainnya, seperti GoTix, Klook, Tiket.com, serta Traveloka. Jangan lupa untuk tetap menaati protokol kesehatan dan upaya pencegahannya agar terjamin keselamatan dan kenyamanan bersama.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here