Sejarah dan Alasan Kenapa Natal Identik dengan Warna Merah dan Hijau

Berkaitan dengan tradisi masyarakat Celtic Kuno di masa lalu

Sejarah dan Alasan Kenapa Natal Identik dengan Warna Merah dan Hijau

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat menyambut Hari Raya Natal, umat Kristiani di seluruh dunia bersemangat dalam mempersiapkan segala tradisi khas Natal dengan detail. Misalnya saja, seperti mendekorasi rumah dengan ciamik, memasang pohon cemara dengan kumaian pernak-pernik berbau Natal, atau mempersiapkan hadiah sebagai acara tukar kado.

Selain sosok Sinterklas dan salju, Perayaan Natal juga identik dengan warna hijau dan merah di setiap dekorasinya, mulai dari lonceng, rangkaian bunga, kaos kaki, pita, lampu hias, lilin.

Sebagian menganggap bahwa warna tersebut adalah suatu simbol kebahagiaan dan keceriaan dalam nenyambut Perayaan Natal. Tapi, ada juga yang menganggapnya sebagai tradisi yang sudah ada sejak dahulu.

Pertanyaannya, mengapa perayaan Natal selalu berkaitan erat dengan warna merah dan hijau? 

Pengaruh dari Kekaisaran Romawi Kuno

Sejarah dan Alasan Kenapa Natal Identik dengan Warna Merah dan Hijau

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, Popbela akan membuka sedikit intermezzo mengenai sejarah singkat Hari Raya Natal yang erat akan Kekaisaran Romawi Kuno.

Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Rm. Adi Prasojo memaparkan bahwa perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember setiap tahunnya ini bermula dari tradisi masa Kekaisaran Romawi di negara barat yang menandai pergantian musim. Sedangkan menurut teori F.D. Wellem dalam buku Kamus Sejarah Gereja (2006), perayaan Natal diadopsi dari hari sakral kaum Pagan yang jatuh pada 25 Desember.

Sinkristime (perpaduan agama dan budaya) ini awalnya adalah bentuk penentangan oleh kaum Kristiani terhadap peringatan hari lahirnya Dewa Matahari (Sol Invictus) dalam kepercayaan Pagan di zaman Romawi Kuno. Mereka menganggap bahwa Yesus Kristus-lah sang Matahari kebenaran. Dari sinkristime ini, ditetapkan bahwa Hari Natal ditetapkan pada 25 Desember.

Berasal dari Kepercayaan Celtic kuno

Kembali pada pendapat Rm. Adi Prasojo yang berpendapat bahwa warna merah dan hijau pada Perayaan Natal adalah hasil pengaruh dari budaya barat. Kedua warna ini berkaitan erat dengan warna tanaman Holly yang selalu tumbuh sehat pada musim dingin di negara Barat.

Melengkapi kepingan puzzle informasi di atas, seorang ilmuwan dari University of Cambridge’s Hamilton Kerr Institute bernama Spike Bucklow pernah melakukan riset topik ini.  “Seseorang dapat melacak akar dari warna ini selama berabad-abad, ke masa ketika warna itu sendiri memiliki makna simbolis,” ungkapnya mengutip dari Reader’s Digest.

Secara mengejutkan, hasil riset yang dilakukan Bucklow mengungkapkan bahwa warna merah dan hijau pada Hari Raya Natal berasal dari kepercayaan orang Celtic kuno. Selama ratusan tahun, kaum paganisme tersebut menyembah tanaman holly karena dianggap sebagai sosok yang telah menjaga bumi tetap indah selama musim dingin.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here