Kehilangan Orangtua Karena Corona, Begini Kisah Sedih Gadis Wuhan

Kisahnya bikin nyesek...

Kehilangan Orangtua Karena Corona, Begini Kisah Sedih Gadis Wuhan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Jumlah korban yang terinfeksi maupun meninggal dunia akibat virus corona kian bertambah. Setidaknya, korban meninggal dunia akibat virus Covid-19 hingga Senin (2/3) telah mencapai 3.048 orang di seluruh dunia. Banyak cerita sedih dan mengharukan yang dialami oleh para korban, terutama orang-orang yang berada di Wuhan, Tiongkok, tempat wabah itu pertama kali bermula.

Salah satu kisah mengharukan juga dialami gadis asal Kota Wuhan yang kemudian viral di media sosial. Melansir dari Bored Panda, gadis yang tak diketahui namanya itu menuliskan hari demi hari yang ia lalui selama berjuang melawan virus mematikan tersebut. Tulisan yang menguras emosi itu pun tak pelak membuat banyak warganet ikut sedih.  

Curhatan gadis ini viral dengan nama “Diary of a girl in Wuhan”. Ia menulis dan meminta bantuan melalui media sosial Tiongkok bernama Weibo yang diunggah pada 23 Januari 2020 lalu. Unggahan tersebut menceritakan pengalaman sang gadis saat menjalani karantina bersama 60 juta penduduk Kota Wuhan lainnya.  

Kehilangan Orangtua Karena Corona, Begini Kisah Sedih Gadis Wuhan

23 Januari

Mereka mengkarantina Kota Wuhan, aku takut. Kami butuh bantuan, ibuku semakin sakit. 

26 Januari

Ibuku menelepon, katanya rumah sakit tempatnya dirawat akan memindahkannya ke Jinyintan (rumah sakit khusus untuk penyakit menular). Aku tak yakin jika ini adalah kabar baik. 

28 Januari

Ibuku telah pergi (meninggal dunia). Jangan balas, jangan juga berikan like. Aku sedang dalam suasana hati yang buruk. 

29 Januari

Menunggu ayah menyelesaikan CT scan, aku tak tahu berapa lama ini akan memakan waktu. Aku duduk di trotoar, aku tak pernah merasa begitu sedih, begitu tak berdaya seperti ini seumur hidupku. Ini adalah patah hati yang terburuk, tetapi aku harus berada di sisi ayahku sampai akhir. 

2 Februari

Membantu ayah cek ke rumah sakit hari ini, seperti ketika ayah menemani ibu pada 24 Januari kemarin. Hari itu hujan deras. Aku berharap aku memiliki kesempatan terakhir yang cukup baik untuk ibuku. Hari ini gerimis. Ayah menyuruhku menjauh dan berkata padaku agar tak mengunjunginya lagi. 

4 Februari

Aku memimpikan ibu. Dia tidak ada dalam mimpi itu, tetapi aku tetap mencarinya dan bertanya kepada semua orang: ‘Apakah kamu melihat ibuku? Dia tak tahu kalau ayah sakit, aku sedang mencarinya'. 

Kemarin

Kegagalan pernapasan, cara yang begitu kejam untuk meninggal. Ibu, maukah engkau membawa ayah ke surga di mana dia bisa bernapas dengan bebas? Jangan khawatirkan diriku. Hari ini aku meminta ayah untuk mengingat wajahku, untuk mengingat suaraku.

Ketika aku masih kecil, ibu sering berkata, jika aku tersesat, ibu akan datang dan menemukanku, dan dengan tanda lahir yang ada di tubuhku, ibu akan tahu bahwa aku adalah anakmu. Aku tahu ketika nanti kita bertemu lagi, engkau akan langsung mengenaliku. 

20 jam lalu

Ayah, aku kehilanganmu. Engkau pergi dan bertemu dengan ibu sekarang, tunggulah aku bergabung dengan kalian. Kita akan pulang bersama. 

12 jam lalu

Aku sangat takut. Aku juga terinfeksi. 

Setelah unggahannya viral, banyak orang tergerak untuk memberikan pertolongan kepadanya. Tak hanya itu, beberapa wartawan di Tiongkok pun mulai menghubunginya untuk menanyakan kondisinya saat ini. Kabar terakhir yang didapat dari salah satu sahabatnya, gadis yang terinfeksi virus corona tersebut sedang dalam perawatan di sebuah rumah sakit.  

Sementara itu, pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi korban pertama virus corona di Indonesia. Korban tersebut adalah ibu dan anak yang merupakan warga Depok, Jawa Barat. Saat ini, kedua korban sedang menjalani perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Pemerintah telah menghimbau untuk jangan panik dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah penularan virus corona. Jika kamu mengalami demam tinggi, sakit kepala, batuk parah, sesak napas, dan diketahui pernah melakukan kontak dengan orang yang teinfeksi Covid-19 atau baru saja melakukan perjalanan dari negara yang memiliki kasus Covid-19, kamu bisa mendatangi rumah sakit rujukan, yaitu RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Subroto, dan RS Persahabatan di Jakarta atau rumah sakit rujukan di kotamu.

Baca Juga : 

Menurut WHO, Ini 7 Cara Efektif Hindari Penyebaran Corona di Kantor 

Jangan Asal, Begini Tahapan Mencuci Tangan Yang Benar  

7 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mencegah Virus Corona 

 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here