Dulu Bahagia Bersama, Kini Kau Hanya Seseorang yang Pernah Kukenal

Biar aku ingat-ingat dulu kapan terakhir kita bertemu. Delapan bulan lalu? Setahun lebih? Yang terbayang jelas dalam pikiranku adalah hari di mana kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan adalah hari terakhir kita bertemu, saat aku dan kamu begitu emosional. Saat di mana masing-masing dari kita berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa tidak ada yang bisa dilakukan selain mengakhiri semuanya.

Aku masih ingat hari-hari ketika aku dan kamu selalu berdua, bagaimana aku selalu berusaha menyempatkan diri untuk pergi ke tempat kerjamu supaya kita bisa pulang bersama. Bahkan ketika hujan turun aku rela basah-basahan demi bertemu sosok yang membuat hatiku selalu terasa hangat. Saat aku bilang bosan, kamu mau datang untuk mengajakku berkeliling. tidak peduli apakah kita selalu mengunjungi tempat yang sama, melakukan hal yang itu-itu saja, bagiku itu adalah momen yang berharga. Sampai sekarang ketika melewati tempat-tempat di mana kita biasa bertemu, aku masih merasakan getaran itu dalam hati, “Bagaimana kabarmu sekarang?”

Kamu masih ingat apa yang kita bicarakan beberapa waktu sebelum kita putus? Mungkin karena tidak ingin berpisah, kita berjanji untuk tetap menjadi teman. Ya, kita berjanji untuk selalu berkabar dan menjalin hubungan baik. Bahkan beberapa hari setelah putus, kita masih bersikap seperti biasa walau memang perlu bersusah payah menahan rasa dan bilang bahwa aku rindu masa-masa kita pacaran dulu. Tapi seperti rencana yang selalu tidak sesuai dengan kenyataan, kita sama-sama menghilangkan diri.

Aku bisa menghubungimu kalau aku mau hanya untuk berbasa-basi dan tanya kabar. Aku penasaran apakah kini kamu sudah mendapatkan penggantiku seperti aku yang telah mendapatkan penggantimu. Tapi rasanya itu semua tidak perlu dilakukan. Perasaan yang dulu pernah ada pun sudah hilang dan aku yakin kamu juga merasakan yang sama. Kita sudah punya kehidupan dan kebahagiaan masing-masing dan biarlah cerita kita menjadi masa lalu.

Aku yakin, di luar sana juga banyak dari mereka yang kadang masih teringat momen-momen indah bersama mantan tapi enggan untuk bertemu lagi. tidak ada yang salah dengan itu. Maka biarlah kita menjalani hidup kita masing-masing. Jika nanti suatu saat kita berpapasan dan sama-sama sudah punya pasangan, mungkin kita juga enggan bertegur sapa. Tapi percayalah, walau mata bisa tak melihat, bibir bisa tak berucap, tapi hati ini tidak bisa bohong bahwa di ujung sana ada dirimu, seseorang yang pernah kukenal.

BACA JUGA: Aku Memang Merindukanmu, Tapi Aku Sadar Kita Tak Bisa Bersama​