Menyakitkan ketika orang yang paling kamu sayangi adalah orang yang bisa membuatmu sangat kecewa. Dalam persahabatan bisa saja terjadi perselisihan apalagi dalam pertemanan. Banyak hal yang bisa merusak hubungan persahabatanmu, baik itu masalah kehidupan atau bahkan masalah percintaan.
Masalah percintaan bisa sangat merusak hubungan persahabatan yang sudah kamu jalin bertahun-tahun dengan sahabatmu. Dan setiap orang bisa melakukan kesalahan, tapi bagaimana kalau kasusnya dia mengkhianatimu? Kalau pada kenyataannya memang sahabatmu mengkhianatimu, ini hal yang kamu bisa lakukan.
Saat kamu mengetahui ternyata sahabat kamu telah mengkhianatimu, perasaanmu akan sangat campur aduk. Yang kamu harus lakukan adalah memberikan emosimu ruang untuk berekspresi dan meluap. Hal ini hal yang normal untuk dilakukan ketika seseorang mengkhianatimu. Pasti hal itu sangat mengecewakan dan menyakitkan. Kamu berhak merasakan setiap emosi yang muncul ketika kamu dikhianati orang seseorang, apalagi sahabatmu.
Ketika kamu sudah mulai melepaskan emosi yang kamu rasakan, saatnya kamu mencerna segala hal yang terjadi padamu. Pengkhianatan bukanlah hal yang ringan, rasa kecewa pada seseorang yang sudah kamu anggap spesial akan memberikan luka yang sangat dalam. Saatnya kamu mencerna apa yang sebenarnya terjadi, kamu bisa meminta sahabatmu menjelaskannya agar permasalahannya menjadi jelas.
Saat kamu sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kamu bisa mempertimbangkan tindakan apa yang akan kamu lakukan dengan hal yang kamu alami, Bela. Ketika seseorang berkhianat, mungkin mereka memiliki alasannya tersendiri kenapa mereka bisa melakukannya. Semua orang pasti membuat kesalahan dan nggak ada yang sempurna.
Namun, kembali lagi pada batas toleransi yang kamu miliki terhadap kesalahan seseorang. Terima atau nggak terima kejadian tersebut sudah terjadi, dan kamu memiliki batas toleransi atas hal yang sudah terjadi.
Ketika kamu sudah mempertimbangkan segala hal, kembali lagi kepada diri kamu sendiri. Pilihannya adalah memaafkan dan tetap bersahabat atau kamu mengakhiri persahabatanmu dengan si dia. Mau nggak mau kamu menerima apa yang sudah terjadi, tapi sikap yang kamu ambil setelah kejadian tersebut adalah sepenuhnya pilihanmu.
Ketika memang kamu terlanjur sakit hati dan memang nggak bisa melanjutkan persahabatanmu bukan suatu hal yang salah, karena setiap orang akan mendapatkan risikonya masing-masing atas tindakan yang mereka lakukan. Kalau kamu memang ingin memaafkannya dan tetap bersahabat juga nggak salah. Tapi kalau hubungan dengan sahabatmu terlalu menjadi toxic, sebaiknya kamu mengakhirinya.
Kalau memang pilihanmu adalah untuk mengakhiri persahabatanmu, akhirilah dengan dengan cara yang terbaik. Semua yang terjadi dalam hidup kamu pasti akan ada hikmahnya. Kalau memang kamu sudah ingin mengakhirinya katakanlah dengan jujur dan berikan alasan. Mau nggak mau sahabatmu juga harus menerima keputusan yang telah kamu buat akibat perbuatan yang dilakukannya.
Bagaimanapun, sahabatmu telah menyakitimu, Bela. Apa pun tindakan kamu selanjutnya adalah sepenuhnya hak yang bisa kamu pilih. Namun, putuskanlah sikapmu saat kamu sudah tenang agar kamu bisa lebih berpikir jernih untuk menanggapi hal yang terjadi padamu. Kalau kamu masih nyaman dengan sahabatmu, teruskanlah persahabatanmu. Namun, kalau dirasa kamu sudah nggak nyaman, sebaiknya nggak usah dilanjutkan. Setiap orang bisa terseleksi dalam kehidupanmu kapan pun.
