Tuhan, aku sudah lelah dengan kesendirian ini, semua beban berat yang kupanggul rasanya akan jatuh sebentar lagi. Tuhan, tidak bisakah kau mengirim seseorang yang mau mengulurkan tangannya untuk menggenggam erat tanganku? Aku bisu tanpa ada yang mengajakku bicara, hidupku juga terasa hampa karena seakan-akan tidak berguna untuk orang lain. Tidakkah hidupku terlalu sepi untuk terus seperti ini?
1. Hari ini aku menjalani semuanya sendiri, tapi sampai kapankah harus seperti ini?
fullhdpictures.com
Tak ada seorangpun yang menanyakan apa yang kulakukan hari ini selain sosial mediaku. Hidupku begitu menyedihkan hingga aku harus melangkahkan kaki tanpa ada yang menemaniku. Bukannya aku manja dan tak bisa mandiri, tapi aku terlalu lelah jika harus menjalani beban berat ini tanpa dibagi.
2. Bukankah Engkau menciptakan setiap hal berpasangan, bagaimana denganku?
Malam saja berpasangan dengan siang, begitu juga duka yang berpasangan dengan suka. Tak bisakan aku mendapatkan perlakuan yang sama? Mendapatkan seseorang yang bisa memegang pundakku saat sedih pasti akan mengubah hidupku dan jelas aku menginginkan hal tersebut.
3. Keinginan ini begitu menyeruak sejak pertanyaan "kapan nikah" membuatku muak
hdwallpapers.in
Entah sudah berapa kali aku mendapatkan pertanyaan ini. Kemanapun aku pergi dan ketika mereka tahu aku sendiri dengan usia kepala dua, mereka mulai bertanya kapan aku segera mengakhiri masa lajangku. Aku sudah begitu muak dengan pertanyaan-pertanyaan itu.
4. Aku tahu tak ada cinta yang sempurna, karena itulah aku tak mau menunggu lama
independent.co.uk
Cinta yang sempurna hanya Kau yang miliki, ya Tuhan. Aku sadar akan hal itu dan aku tak mau lagi berlama-lama memilah tanpa tahu kapan ini berakhir. Menerima apa adanya dengan cara pandang yang sempurna adalah impianku sejak lama. Tak muluk-muluk ingin ini itu, aku hanya ingin seorang teman saja.
5. Hanya satu harapanku, yaitu mendapatkan ia yang tak menebar luka
stuffpoint.com
Seperti orang lain, tentu aku ingin mendapatkan orang yang baik hati dan bisa membimbingku ke jalan yang benar. Tak ada syarat lain yang kuajukan selain ini. Bersama lelaki yang setia menuntunku, menggandeng tanganku dan memberiku semangat ketika ku terjatuh, kurasa hidup sudah mendekati sempurna.
Tuhan, kirimkanlah ia yang selalu kusebut dalam doa walaupun tanpa nama. Aku ingin melingkarkan tanganku di lengannya dan berjalan menyapa tamu undangan. Lalu mengukir kisah bahagia hingga maut memisahkan kita berdua. Bolehkah aku meminta hal tersebut, Tuhan?
