Kegagalan adalah suatu peristiwa yang lumrah di muka bumi ini. Suatu keberhasilan tak akan tercapai tanpa adanya risiko kegagalan. Semua orang mengalami kegagalan, bahkan seorang bayi yang belajar berjalan pun pasti pernah jatuh dan mengalami kegagalan. Kegagalan memang menyakitkan, tapi yang terpenting adalah langkah selanjutnya yang kamu ambil, apakah kamu akan kalah dan tenggelam dalam kegagalan itu ataukah kamu akan bangkit dan belajar dari kegagalan itu?
Pergi Tak Kembali
Ada masa dimana kamu merasa dunia ini menjadi sesuatu yang sangat memilukan. Masa di mana kalian mengucapkan kata pisah. Masa di mana dia pernah singgah tak lagi mengukir kisah bersamamu. Masa di mana dia pergi tanpa ada garansi untuk kembali. Warna jingga senjamu yang dulu selalu membuatmu merasa tenang dan nyaman telah berubah menjadi kelabu, lagu-lagu cinta pelipur lara berubah menjadi alunan melodi yang memuakkan untuk kamu dengar, derap langkahnya yang dulu sering kudengar mengiringi langkahmu kini hilang.
Kesendirianmu
Kamu pun mulai benci dengan kesendirian ini, langkahmu ditemani oleh awan mendung yang selalu berada di atas kepalamu, membuatmu terhalang dari matahari, membuatmu bahkan tak mampu menegakkan kepala. Tapi mungkin ini hanya sementara, masih ada hari esok dan tanganmu masih terbuka untuknya. Masih ada hari esok dan kamu akan menunggu dering teleponmu darinya.
Hati yang Begitu Sesak
Hari-hari berlalu dan dadaku masih terasa sesak. Tak peduli seberapa banyak udara segar yang kamu hirup, tetap saja terasa kosong dalam paru-parumu. Hatimu yang sekarat telah membuatmu sukar untuk bernafas. Tahu kah dia bagaimana yang kamu rasakan?
Mencoba Mengelak
Kamu menutup telinga dan matamu dari segala macam tentang dia. Tapi sial memang sial, kamu masih tak mampu menutup hatimu dari sosoknya yang pernah singgah. Tuhan, cintanya yang dulu dia berikan kepadamu begitu indahnya.
Kebencianmu
Kamu membencinya, sangat membencinya. Kamu benci caranya berjalan, tertawa, aroma parfumnya dan masih ada beribu alasan lagi mengapa kamu membencinya. Fakta sebenarnya, bahwa kamu benci bahwa dia tidak lagi milikmu, tak lagi ada di sampingmu, fakta bahwa dia hanya singgah untuk sementara, singgah hanya sesaat, singgah hanya sebentar.
Merindukannya
Kamu sangat merindukan caranya menatapmu, menggenggam tanganmu dan merindukan segala sesuatu tentang dia. Perdebatan dulu yang membuatmu muak, perselisihan tak berarti yang tak jarang kalian lakukan, tapi kamu tetap bahagia. Yang kamu tahu saat itu, apa yang kamu dapat, kamu tidak akan kehilangannya. Ternyata kamu salah. Kamu gagal menjaga cintanya yang indah.
Dalam Bayangnya
Kamu lelah karena selalu diiringi bayangan raganya, kerinduan yang menyesakkan saat terjaga dan terlelap hingga rasa takut akan kemungkinan dia telah singgah di tempat yang baru. Tapi tak apa, kamu akan baik-baik saja. Akan ada hari esok, dan waktu akan membuatmu semakin kuat.
Kamu Mulai Mendengarkan Alunan Lagu
Kamu memilih untuk mengambil pelajaran dari kegagalanmu ini untuk bangkit lagi. Perkara dia telah memberikan cintanya yang indah pada orang lain, itu bukan perkaramu. Perkara kamu sekarang adalah menjadikan dirimu lebih baik lagi, menikmati segala macam kasih sayang Tuhan untukmu. Merasakan kembali ketenangan langit senjamu. Bernyanyi, menari diiringi alunan melodi lagu-lagu cinta pelipurmu dan menunggu derap langkah dia yang akan menemani hari-harimu. Dia yang tak hanya singgah, tetapi akan menetap.
photo credit: No String Attached/Paramount Pictures/www.imdb.com
BACA JUGA: 5 Cara Ampuh Kembali Dalam Pelukan Sang Mantan
Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
