Apa yang Harus Dilakukan Agar Seks dengan Suami Lebih Berkualitas?

Apakah kamu merasa nggak memiliki kehidupan seks yang berkualitas dengan pasangan karena kalian berdua nggak terlalu sering melakukannya? Well, pola pikir kamu ini salah besar, Bela.

Memang, ada beberapa penelitian yang menyebut bahwa frekuensi terjadinya hubungan seks adalah salah satu penanda kehidupan seks yang baik. Tapi, ini nggak selamanya bisa berlaku untuk semua pasangan.

Jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya sangat relatif karena semuanya sangat tergantung pada individu yang terlibat. Berapa jumlah seks yang terasa baik untuk masing-masing pasangan bisa sangat berbeda-beda.

Menurut Jessa Zimmerman, seorang terapis seks bersertifikat dan konselor pernikahan, berapa pun jumlah yang dianggap normal pada tiap pasangan nggak jadi masalah. Tapi, yang jadi masalah, dan sering dialami oleh beberapa pasangan, adalah saat pasangan mulai mencoba mengejar "jumlah seks yang tepat" dan selalu menghitungnya setelah mereka selesai melakukannya.

Selama ini, kamu dan pasangan menganggap seks sebagai hubungan penetrasi penis ke dalam vagina. Itulah mengapa, ketika mencoba untuk meningkatkan kualitas atau menyalakan gairah kehidupan seks, kamu dan pasangan berfokus pada upaya penetrasi tersebut agar lebih sering terjadi.

“Tujuan seks, dari sudut pandang saya, adalah untuk berbagi kesenangan dengan pasangan dan merasa terhubung dalam prosesnya. Seks yang hebat bukan tentang melakukan hal-hal tertentu dengan bagian tubuh tertentu. Ini tentang seberapa baik kamu dapat membuat tubuh merasakan dan menikmati keintiman pasangan dan merasakan koneksinya,” jelas Jesse.

Saran Jesse, kamu dan pasangan harus meluangkan waktu intim bersama, tanpa tekanan untuk mencapai atau melakukan hal tertentu. Nggak masalah kalau kalian berdua sepakat untuk lebih sering berhubungan seks, asal nggak ada yang merasa terpaksa.

Namun, ada banyak cara lain yang juga bisa dilakukan. Berbaring di tempat tidur dan menyentuh tubuh satu sama lain secara sensual, bermesraan di sofa, makan malam romantis, adalah beberapa di antaranya. Buat dirimu dan pasangan merasa kembali jatuh cinta. Fokus pada seberapa terhubung—dan menggembirakannya—perasaan tersebut untuk kalian berdua.

Daripada memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, lebih baik pikirkan bagaimana perasaanmu dan pasangan saat ini. Jesse bilang, "Seks itu seperti pergi ke taman bermain. Perasaan bersenang-senang yang lebih penting, bukan apa yang kamu naiki dan berapa kali menaikinya. Seks nggak membutuhkan agenda. Kamu dan pasangan bisa mendapatkan inspirasi kapan saja dan melakukan apa yang diinginkan.”

Apakah itu setiap hari, dua hari sekali, seminggu dua kali, atau bahkan sebulan sekali, jika kamu dan pasangan sama-sama merasa puas, kamu nggak perlu merasa apakah frekuensi tersebut terlalu sedikit atau banyak. Hal terpenting adalah setiap seks dilakukan dengan penuh cinta dan gairah sehingga itu bisa dianggap sebagai seks yang berkualitas.