Perceraian adalah langkah akhir yang diambil dalam kehidupan berumah tangga jika sudah tidak dapat dipertahankan. Akan tetapi ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan sebelum memilih untuk bercerai. Selain alasan anak, ternyata ada tiga alasan lainnya lho, Bela. Penasaran alasannya apa saja itu? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
1. Anak-anak
Anak-anak adalah segalanya bagi orangtua, banyak yang memilih bertahan dalam pernikahan hanya demi melihat anaknya tetap bahagia. Sudah banyak kasus terjadi, dimana perkembangan psikologis anak menjadi kacau setelah orangtuanya bercerai. Mereka sering menyalahkan diri sendiri atas perceraian yang terjadi pada orangtuanya. Karena itu, banyak orangtua memilih mengorbankan perasaan mereka, demi agar sang anak tetap tumbuh dengan orangtua yang lengkap.
Selain itu, perceraian juga akan berdampak pada proses perebutan hak asuh antara ayah dan ibu. Beberapa orang takut tidak bisa bertemu anaknya lagi, jika hak asuh jatuh ke tangan mantan pasangannya.
2. Terlalu menyayangi saudara ipar dan mertua
Terkadang, kasih sayang seseorang terhadap keluarga pasangannya, membuat ia rela bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia. Perasaan terikat pada mertua dan saudara ipar, membuat mereka takut tak bisa berhubungan lagi dengan mereka jika bercerai. Sehingga mereka tetap bertahan dalam pernikahan, meski kondisi rumah tangga tak kunjung membaik.
3. Keuangan
Perceraian akan membuat seseorang harus mandiri secara finansial, tidak lagi dibantu pasangan. Hal ini sering membuat pasangan tidak mau bercerai karena merasa tidak mampu membiayai kebutuhan hidupnya sendiri. Apalagi untuk keperluan anak, tentu sangat besar. Pada akhirnya, banyak pasangan yang tidak mau bercerai dan tetap tinggal dalam satu rumah, dengan status menikah, meski tidak lagi berhubungan. Mereka bertahan demi keuntungan yang bisa didapatkan dalam pernikahan, selain cinta tentunya.
4. Kehancuran emosional
Perceraian secara emosional menghancurkan sebagian besar orang. Perceraian memaksa kita untuk membunuh semua mimpi yang sedang kita andalkan saat kita memutuskan untuk menikahi pasangan kita. Ini memisahkan kita dari satu orang yang kita percaya akan selalu ada untuk kita, memegang tangan kita saat kita tua dan lemah. Kita mungkin menyangkal rasa sakitnya, tapi selalu ada rasa sakit dengan perceraian. Perceraian adalah jenis kematian, dan kita perlu meredakan kerugian seperti yang kita lakukan saat seseorang yang kita cintai meninggal dunia.
Perceraian adalah penolakan utama, karena kita menolak, atau ditolak oleh satu orang yang mengenal kita dengan sebaik-baiknya di dunia ini. Dalam budaya ini, kita sudah terbiasa dengan orang yang berpisah sehingga rasa sakit yang sunyi ini sering diabaikan dan tidak diakui, tapi tetap saja nyata. Banyak orang tidak pernah sama setelah bercerai maka mereka memilih untuk bertahan saja.