7 Cara Mengatasi Pengabaian Emosional dalam Pernikahan

Tidak mudah, tetapi bisa jadi upaya terbaik!

7 Cara Mengatasi Pengabaian Emosional dalam Pernikahan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Semua orang tentu menginginkan kehidupan pernikahan yang bahagia dan sempurna. Namun, dalam mewujudkannya tidaklah mudah. Terkadang, kamu akan dihadapkan pada situasi dan kondisi pernikahan yang pasang-surut. Salah satu situasi sulit yang kemungkinan terjadi dalam kehidupan pernikahan, yakni adanya pengabaian secara emosional. Saat hal itu terjadi secara terus-menerus, maka ini bisa menjadi sinyal bahwa suatu masalah yang jauh lebih besar sedang terjadi.

Seorang terapis pernikahan dan keluarga, Sarah O'Leary, menyampaikan bahwa pengabaian emosional adalah ketika keterikatan dan kebutuhan emosional seseorang diabaikan. Pengabaian emosional dapat membuat pasangan terpisah, dan tidak dapat merasa aman dalam hubungan pernikahannya. Ini juga memiliki dampak yang sangat negatif pada kesejahteraan pribadi diri sendiri, baik secara mental maupun fisik.

Orang yang mengalaminya kemungkinan hanya memiliki perasaan samar bahwa ada sesuatu yang salah. Tanpa bukti nyata atau tertulis, orang tersebut mungkin akan sulit mengukur dan mengungkapkan apa masalahnya. Pada akhirnya, banyak orang yang cenderung bertahan dalam hubungan yang sebenarnya tidak berhasil karena tidak ada senjata untuk mengatasinya, bahkan ketika hubungan tersebut runtuh di sekitarnya.

Lalu, bagaimana caranya agar kamu dapat mengatasi pengabaian emosional dalam kehidupan pernikahan? Simak deretan penjelasan berikut ini.

1. Jangan merasa menjadi seorang korban

7 Cara Mengatasi Pengabaian Emosional dalam Pernikahan

Meskipun perilaku pasanganmu mungkin menyakitkan, namun penting bagi drimu untuk tidak bersikap seperti seorang korban. Jika kamu merasa menjadi korban, kamu mungkin akan lebih menuduh dan kembali menyalahkan situasi tanpa hasil. Jika kamu menghabiskan sebagian besar waktu dan energi yang kamu miliki untuk memberitahunya apa yang dilakukannya salah, atau bagaimana dia menyakiti dirimu, maka itu bisa membuatnya bersikap defensif dan menyebabkannya menjauhkan diri darimu.

Memang penting untuk berbicara dengan pasanganmu dan memberitahunya bagaimana perasaanmu. Namun, kamu perlu mengingat bahwa penting untuk tidak mengulangi hal tersebut berulang kali. Kamu bisa melakukan percakapan yang berfokus pada perasaan luka dirimu, tetapi setelahnya lanjutkan fokus pembicaraan dengan diskusi cara untuk memperbaiki masalah dan menjadi hubungan yang lebih sehat.

2. Coba periksa apa yang mendasari penyebab perilaku tersebut

Sama seperti masalah apa pun yang kamu atasi dalam hidup, kamu perlu meluangkan waktu memikirkan apa yang memicu masalah tersebut, yakni perilaku pengabaian yang dilakukan pasangan. Tanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan seperti berikut ini:

  • Apakah hubungan kamu selalu seperti ini atau memburuk seiring waktu?
  • Apakah rasanya sikap pasanganmu berubah dari satu hari ke hari berikutnya?
  • Apakah ada situasi atau peristiwa yang memicu perubahan perilakunya?

Jika perilaku pengabaian secara emosional yang dilakukan pasanganmu selalu menjadi bagian dari hubungan kalian, ini mungkin menjadi masalah yang jauh lebih besar daripada yang kamu sadari. Namun, jika kamu dapat memperhatikan perubahan perilaku ini kembali ke peristiwa tertentu, atau kamu dapat berpikir dengan pasti bahwa pasanganmu baru saja melalui masa sulit, maka itu bisa membuat perbedaan dalam bagaimana semua hal ini dapat terjadi. Jika perilaku ini terjadi secara situasional, peluang kamu untuk memperbaiki hubungan kemungkinan jauh lebih besar.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here