3 Jenis Cinta yang Bisa Mengubah Caramu Melihat Hubungan

Apa saja itu? Cari tahu, yuk!

3 Jenis Cinta yang Bisa Mengubah Caramu Melihat Hubungan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat jatuh cinta, kita akan menemukan banyak perasaan kontras yang terkadang terlalu rumit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Namun, di situlah 'biologi cinta' bisa berguna untuk membantu kita memahami mengapa kita merasakan apa yang kita rasakan.

Dilansir dari laman Bright Side, seorang Antropolog dan peneliti Amerika di bidang hubungan romantis, Helen Fisher, telah menemukan teori menarik tentang cinta. Hasilnya, ia menemukan bahwa tidak semua cinta dialami secara setara dan cinta romantis dapat dipecah menjadi 3 jenis yang berbeda. Penasaran seperti apa saja?

Berikut jenis cinta yang bisa mengubah caramu melihat hubungan.

1. Infatuation love

3 Jenis Cinta yang Bisa Mengubah Caramu Melihat Hubungan

Infatuation love adalah jenis cinta yang timbul karena fisik. Mengandung hasrat, ketertarikan fisik yang kuat, dan gairah seksual tanpa adanya keintiman dan komitmen. Jenis cinta yang satu ini bisa muncul secara tiba-tiba dan cepat seperti pandangan pertama dengan beberapa syarat tertentu dan berlangsung dalam jangka panjang.

Para ilmuwan, seperti Fisher, telah melihat ke dalam proses neurobiologis dan kognitif yang mendasari ketertarikan dan cinta, dan mereka mulai mengidentifikasi perasaan berbeda yang terjadi pada berbagai tahap hubungan romantis, di mana nafsu atau keberahian adalah yang pertama.

Mirip dengan nafsu, infatuation atau keberahian, berasal dari apa yang disebut otak reptil dan murni karena dasarnya. Ini adalah perasaan yang sebagian besar dari kita dapat dengan mudah merasakan, yakni dorongan untuk keintiman dengan seseorang yang hampir tidak kita kenal hanya berdasarkan elemen fisik dan perilaku ketertarikan. 

Fase cinta ini biasanya ditandai dengan rasa baru dan euforia. Serbuan hormon juga bisa membuat kita merasa bersemangat dan obsesif secara tidak rasional. Perasaan pada tahap ini dapat berubah terus-menerus dan terkadang memudar secepat mereka datang, tetapi keberahian juga bisa menjadi batu loncatan menuju keintiman yang matang dan bertahan lama.

2. Cinta dengan gairah

Gairah atau hubungan emosional antara dua orang, berasal dari otak mamalia atau otak emosi, tempat bersemayam rasa cinta dan kejujuran. Otak kita dipenuhi dengan dopamin dan norepinefrin, membuat orang merasa seperti "kepincut" satu sama lain. Mereka menatap mata satu sama lain, ingin menghabiskan setiap momen bersama, bahkan hingga rela begadang sampai jam 5 pagi hanya untuk berbicara bersama.

Zat kimia tersebut membuat kita energik dan euforia, yang terkadang menyebabkan insomnia dan penurunan nafsu makan. Gairah melibatkan tingkat kimia emosional yang tinggi, itulah sebabnya ia memiliki kekuatan untuk menghalangi penalaran logis seseorang. Dibutakan oleh gairah, kita terbawa dan memproyeksikan rencana masa depan dari hubungan itu, yang tidak selalu menjadi kenyataan. 

Menurut sains, ujian serius masa depan hubungan dan kecocokan pasangan biasanya terjadi setelah menghabiskan 6-12 bulan bersama. Gairah terkadang bisa memudar karena kurangnya kebaruan, tetapi beberapa pasangan berhasil menjaga percikan ini tetap hidup selama beberapa dekade.

Saat cinta menjadi lebih dewasa, berbagai bagian otak diaktifkan. Beberapa pasangan mengaku jatuh cinta bahkan setelah bertahun-tahun bersama. Dalam salah satu studinya, Fisher menemukan bahwa beberapa pasangan paruh baya menunjukkan aktivitas otak yang hampir sama dengan pasangan muda. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here