Sering Keliru, Begini 8 Cara Merawat Kelinci yang Benar

Makanan aslinya bukan wortel

Sering Keliru, Begini 8 Cara Merawat Kelinci yang Benar

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kelinci adalah hewan peliharaan yang unik. Banyak yang beranggapan kelinci merupakan hewan yang paling mudah untuk dipelihara, khususnya untuk anak-anak. Sama halnya dengan hewan peliharaan lain, agar bisa hidup bahagia dan memiliki umur yang panjang kelinci memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi oleh pemeliharanya. 

Memang tidak mudah untuk merawat kelinci apalagi bagi kamu yang masih awam. Seperti salah satu fakta bahwa kelinci adalah makhluk sosial, mereka tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu sangat disarankan kamu merawat sepasang kelinci.

Untuk kamu yang baru pertama kali memelihara kelinci, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu bagaimana cara merawat kelinci yang baik dan benar agar kelinci yang kamu pelihara bisa hidup dengan bahagia. Popbela kali ini akan berbagi cara merawat kelinci yang baik, simak terus artikel berikut, ya!

1. Perhatikan kandang kelinci

Pemilihan kandang menjadi poin yang penting sebelum kamu memutuskan untuk memelihara kelinci. Pastikan kandang memiliki lantai yang kokoh, dan berikan alas, kotak kotoran, serta tempat persembunyian untuk kelincimu. Kelincimu pasti akan menyukai jika kamu memberikan sebuah rumah kecil untuknya tidur maupun bersembunyi supaya tidak gampang stres. 

Ukuran kandang juga perlu diperhatikan jangan sampai kelincimu merasa kesempitan, ya Bela. Ukuran minimum untuk kandang kelinci untuk dua kelinci harus 3m x 1,5m x 1m seperti yang direkomendasikan oleh Rabbit Welfare Association. 

Kandang harus disimpan di tempat yang sejuk dan memiliki ventilasi atau sirkulasi udara yang baik. Tidak disarankan untuk menempatkan kandang kelinci di ruang bawah tanah karena biasanya terlalu lembab dan dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Jika area tersebut terlalu panas, kelinci berpotensi terkena heat stroke yang fatal.

2. Kelinci memerlukan olahraga

Kelinci peliharaan sebaiknya jangan disimpan di dalam kandang setiap saat. Para kelinci wajib dikeluarkan dari kandang beberapa jam sehari, 6-8 jam jika memungkinkan. Hal tersebut dikarenakan kelinci adalah hewan yang aktif, mereka sangat membutuhkan olahraga, setidaknya berlari dan melompat untuk mencegah gangguan fisik atau perilaku. 

3. Makanan kelinci

Siapa yang masih beranggapan bahwa makanan utama kelinci adalah wortel dan kangkung? Ternyata anggapan tersebut keliru. Kelinci memang hewan herbivora, namun pada habitat aslinya makanan utama kelinci adalah rumput-rumputan.

Kamu wajib sekali menyediakan rumput atau jerami yang konstan. Rumput atau jerami harus memenuhi 80% dari makanan kelinci. Selain baik untuk usus rumput yang dikunyah membantu menjaga kesehatan gigi kelinci, dan mengasah kelinci agar tetap kenyang. Kamu juga bisa memberikan beberapa sayuran, seperti brokoli, seledri dan lainnya, tetapi hanya sekitar 15%. Pelet kelinci diberikan hanya 5%, dan kamu masih tetap bisa memberikan wortel sebagai camilan.  

4. Selalu sediakan banyak air bersih

Cara merawat kelinci yang baik juga dipastikan dari persediaan air minum yang bersih serta selalu diperhatikan persediaanya. Sepertinya layaknya makhluk hidup lainnya, kelinci juga memerlukan minum untuk keberlangsungan hidup. Walaupun sayur yang kamu berikan mengandung air, tetapi kelinci tetap harus memenuhi kebutuhan cairan dari air bersih.  

Air harus tersedia setiap saat untuk kelinci dan diganti setiap hari. Wadah air yang kotor bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Kamu dapat menggunakan botol air atau mangkuk berat yang dipasang di sisi kandang untuk menghindari terbalik. Sebaiknya gunakan wadah yang terbuat dari alumunium kualitas tinggi, hindari penggunaan plastik. 

5. Siapkan kotak kotoran

Kelinci memiliki kecenderungan alami untuk membuang air besar dan kecil hanya di satu area. Kamu bisa memanfaatkan hal itu untuk melatih kelinci membuang kotoran di dalam litter box

Caranya, letakan kotak kotoran di tempat yang cenderung tersembunyi. Sebaiknya di tempat yang sudah dipilih kelincimu membuang kotoran. Berikan potongan koran bekas atau kamu bisa menggunakan pee tray seperti gambar di atas. Letakkan makanan atau jerami di atas pee tray karena kelinci cenderung makan dan buang kotoran secara bersamaan. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan pee tray, dengan minimal membersihkannya tiga hari sekali.

6. Merawat bulu dan kuku kelinci

Sama halnya seperti kucing, kelinci secara alami adalah hewan yang bersih dan sering membersihakn dirinya. Namun, kamu tetap harus merawat kelinci secara teratur. Kelinci memiliki siklus kerontokan beberapa kali dalam setahun. Menyikat bulu kelinci sangat penting untuk menghilangkan bulu yang rontok dan mencegah tertelan oleh kelinci. Sisir bulu menggunakan sisir halus minimal dua kali sehari.

Kuku kelinci juga harus rutin dipotong, untuk menghindari kuku kelinci tersangkut pada benda-benda di sekitar sehingga akhirnya menimbulkan cedera. Bahkan dalam beberapa kasus, kuku kelinci yang tidak potong semakin hari akan semakin memanjang dan menekuk sehingga menusuk jari-jari kelinci yang mungil. Jika kamu belum berani melakukan perawatan tersebut sendiri kamu bisa pergi ke pet shop agar kelincimu bisa ditangani oleh ahlinya. 

7. Kelinci pandai menyembunyikan rasa sakit

Kelinci memiliki naluri alami untuk menyembunyikan rasa sakit yang mereka derita. Hal tersebut harus menjadi perhatianmu dalam merawat kelinci. Kamu harus memperhatikan kelincimu makan, minum, buang air serta perilakunya setiap saat. Jika kamu melihat adanya perubahan perilaku kelinci alangkah baiknya segera menghubungi dokter hewan. Jangan pernah melakukan diagnosa sendiri buah hasil pengetahuan dari mesin pencarian.

Sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap hewan yang kita pelihara, kita harus memastikan kesejahteraan dan kesehatan kelinci dengan melakukan pengecekan dokter secara teratur. Minimal lakukan pemeriksaan lengkap setahun sekali, dan berikan vaksin rutin untuk menghidari kelinci kesayanganmu dari virus yang sering menyerang kelinci.

Menurut Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals, kelinci biasanya membutuhkan vaksinasi untuk melindungi dari myxomatosis, Rabbit (Viral) Haemorrhagic Disease (R (V) HD) dan strain baru R (V) HD – R (V) HD2. 

Adapun vaksin yang bisa diberikan kepada kelincimu adalah sebagai berikut:

  • Vaksin kombinasi, menawarkan perlindungan tahunan terhadap myxomatosis dan R(V)HD. Kelinci dapat divaksinasi sejak mereka berusia lima minggu, tetapi Anda memerlukan satu vaksin terpisah untuk melindungi dari R(V)HD2. Kelinci dapat divaksinasi dengan pada usia 10 minggu.
  • Vaksin yang melindungi dari ketiganya - sekarang tersedia vaksin tahunan yang melindungi terhadap myxomatosis, R(V)HD1 dan R(V)HD2 dalam satu dosis dan dapat diberikan sejak usia lima minggu. Vaksin baru ini mungkin tidak cocok jika kelincimu sebelumnya telah divaksinasi terhadap myxomatosis tetapi tidak untuk R(V)HD2.

8. Pertimbangkan untuk melakukan sterilisasi

Sterilisasi merupakan salah satu bentuk upaya menyejahterakan hewan peliharaan kita. Meski masih banyak yang pro dan kontra, nyatanya sterilisasi terhadap hewan peliharaan memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah manfaat kesehatan, yakni mencegah Uterine Adenocarcinoma atau kanker ganas yang sering menyerang hampir 80% kelinci betina yang belum disteril.  

Selain itu, pemandulan/pengebirian dapat mengurangi perilaku agresif, meningkatkan kebiasaan membuang kotoran (spraying), dan meningkatkan kesehatan kelinci secara keseluruhan. Waktu terbaik untuk melakukan steril, yakni ketika kelincimu berusia 4-6 bulan.

Demikianlah cara merawat kelinci yang baik dan benar. Semoga informasi di atas bisa membantu kamu yang masih bingung tentang bagaimana cara merawat kelinci. 

Baca Juga: Menggemaskan, Ini 7 Jenis Kelinci yang Paling Banyak jadi Peliharaan

Baca Juga: Simak 6 Cara Memelihara Kelinci di Rumah Bagi Para Pemula

Baca Juga: 7 Cara Mudah Merawat Anak Kucing Tanpa Induk, Siap Mengadopsinya?

  • Share Artikel

TOPIC