7 Rumah Adat Bali yang Penuh Filosofi Ini Akan Membuatmu Takjub

Gerbang utamanya saja eksotis banget, nih!

7 Rumah Adat Bali yang Penuh Filosofi Ini Akan Membuatmu Takjub

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Rumah adat Bali jadi salah satu budaya warisan Indonesia yang harus kamu ketahui. Selain terkenal dengan pemandangan alam dan tarian adatnya yang memikat, Bali juga punya rumah-rumah adat yang tak kalah cantik, lho!

Arsitektur tradisional Bali dipengaruhi keberadaan manuskrip Hindu bernama “Lontar Asta Kosala Kosali”, yang memuat tentang aturan-aturan pembuatan rumah atau puri, hingga aturan tempat pembuatan ibadah atau pura.

Arsitektur Bali juga sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu Bali dan unsur Jawa kuno. Bahan yang biasa digunakan di rumah-rumah dan bangunan Bali antara lain atap jerami, kayu kelapa, bambu, kayu jati, batu, dan batu bata.

Penasaran ada apa saja? Berikut rumah adat Bali lengkap dengan nama dan gambar yang eksotis.

Filosofi arsitektur rumah adat Bali

7 Rumah Adat Bali yang Penuh Filosofi Ini Akan Membuatmu Takjub

Pada sebuah rumah adat Bali, terdapat beberapa landasan filosofis yang berhubungan erat dengan unsur keagamaan dan kebudayaan Bali. Berikut landasan filosofis yang menjadi pedoman masyarakat Bali untuk membangun sebuah bangunan.

  • Tri hita karana

Landasan filosofis ini merupakan ajaran dalam agama Hindu yang berkaitan dengan tiga penyebab kesejahteraan. Dalam penerapannya, manusia diharuskan untuk menjalin keharmonisan dan menjaga keseimbangan hubungan antara dirinya dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan sekitarnya.

  • Tri mandala

Konsep tata ruang dengan membagi area menjadi tiga zonasi merupakan tri mandala. Ada tiga area yang dibagi berdasarkan tingkat kesuciannya, yaitu nista mandala sebagai area terluar, madya mandala sebagai bagian tengah atau peralihan, dan utama mandala sebagai area paling tengah pada sebuah bangunan.  

  • Tri angga

Tri angga merupakan sebuah konsep hierarki mikrokosmos yang membagi wilayah menjadi tiga zona berdasarkan nilai badan fisik. Tiga zona tersebut, yaitu utama (kepala), madya (badan), dan nista (kaki).

  • Tri loka

Konsep tri loka membagi wilayah menjadi tiga bagian berdasarkan tingkat hierarki alam semestanya. Tiga tingkatan itu meliputi, bhur sebagai wilayah para Dewa bersemayam, bwah sebagai alam tempat tinggal manusia, dan swah untuk alam semesta makhluk jahat. 

  • Asta kosala kosali

Masyarakat Bali juga mempunyai pedoman untuk mengatur pembangunan sebuah bangunan yang dikenal dengan asta kosala kosali. Dalam implementasinya, terdapat delapan konsep tata ruang yang dipakai untuk menata lahan sebagai tempat tinggal dan bangunan suci di rumah adat Bali. 

  • Arga Segara atau Kaja Kelod

Konsep tentang sumbu imajiner yang membentuk arah utara dan selatan merupakan arga segara atau kaja kelod. Kaja berarti arah posisi gunung dan kelod berarti arah posisi laut.

Masyarakat Bali percaya bahwa kedua arah tersebut mempunyai nilai yang sakral dan profan. Arah gunung dipercaya sebagai tempat tinggal para Dewa, sedangkan arah laut sebagai wilayah makhluk jahat. Di tengah kedua wilayah tersebut, ada wilayah dataran yang ditempati  manusia. 

  • Sanga mandala

Sanga mandala adalah sistem pembagian wilayah menjadi sembilan area pada sebuah bangunan yang berorientasi pada arah mata angin dan banyak digunakan pada wilayah pemukiman di daerah dataran.

Kesembilan area itu meliputi, utama ning utama, utama ning madya, utama ning nista, madya ning utama, madya ning madya, madya ning nista, nista ning utama, nista ning madya, dan nista ning nista.

Ciri khas rumah adat Bali

Secara umum, arsitektur Bali sangat berkaitan erat dengan tradisi Hindu Bali dan unsur Jawa kuno. Terdapat beberapa ciri khas gaya arsitektur tradisional yang hanya bisa kamu temukan di rumah adat Bali.

Berikut ciri khasnya:

  1. Gaya arsitektur Bali banyak dipengaruhi oleh kepercayaan politeisme yang percaya kepada lebih dari satu Tuhan
  2. Bangunannya dirancang secara khusus agar penghuninya tetap hidup berdekatan dan harmonis dengan lingkungan alam
  3. Dalam membangun sebuah bangunan atau rumah tidak boleh sembarangan, masyarakat Bali harus mempertimbangkan nilai sakral dan profan tiap wilayahnya
  4. Rumah adat Bali mempunyai struktur yang kompleks karena terdiri dari beberapa area di dalamnya
  5. Letak hunian yang dibangun berdasarkan arah mata angin yang memiliki nilai filosofisnya masing-masing.
  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here