Dengan pandemi corona yang masih belum selesai di beberapa negara besar, industri fashion juga tak lepas dari dampaknya. Salah satunya adalah peragaan yang jadi ajang presentasi koleksi terbaru yang akan dihelat pada musim panas mendatang di Paris, Milan dan London akan batal digelar.
Direktur dari Fédération de la haute couture et de la Mode mengumumkan kalau pekan mode pria di Paris, yang rencananya akan dilakukan tanggal 23 Juni sampai 28 Juni, dan pekan mode Haute Couture pada 5 Juli sampai 9 Juli, resmi tidak akan ada.
"Kami bersama-sama akan mencari alternatif lain yang memungkinkan," statement dalam kutipan di Business of Fashion.
Langkah ini pun juga diikuti oleh pekan mode di Italia yang menurut jadwal tadinya akan show di tanggal 19 - 23 Juni, dan rencananya akan digabung dalam pekan mode perempuan di bulan September 2020. Tapi sebagai solusinya, beberapa show akan tetap dilangsungkan secara digital agar buying season tetap berjalan sesuai jadwal.
Digital fashion show sedang dikerjakan oleh beberapa pihak dan ini bisa membantu roda industri fashion tetap berputar. Virtual showroom pun bisa menjadi tempat berkumpul para pembeli dan bisnis retail sedikit demi sedikit bisa bangkit. Walau tersiar kabar banyak pembelian yang batal dan lebih menyimpan modal mereka untuk pembelian di musim selanjutnya.
Tapi lain hal dengan pekan mode Couture yang berbasis pada klien menengah atas yang rela membayar $100.000 untuk satu buah baju. Dimana transaksi biasanya terjadi setelah para klien melihat presentasi koleksinya. Jadi tidak ada perjalanan, tidak ada meeting untuk melakukan fitting, semua masih dalam pertanyaan. Apakah bisa diganti dengan platform online? Atau jika Tiongkok sudah mulai pulih, show bisa dipindah ke negara Asia dan sekitarnya? Kita tunggu saja update-nya.
"Kita harus tetap positif dan proaktif dan bekerja," tutup Pascal Morand, Executive President of the Fédération Française de la Couture.
