Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW), akan kembali dilangsungkan pada 22-28 Oktober 2019 mendatang - dimundurkan dari tanggal sebelumnya karena alasan keamanan sebelum dan selama pelantikan Presiden. Dengan aset publikasi yang terus tumbuh dari sisi dukungan media, digital, dan pengunjung, JFW tahun lalu mencatat total pengunjung lebih 50.000 kepala dengan memamerkan koleksi terbaru karya 268 desainer, ditambah 100 label tenant yang berpartisipasi di area Fashionlink Showroom & Market.
“Tahun ini, kami mempersiapkan beberapa kejutan untuk para stakeholders dan pecinta fashion Indonesia. Dari segi konten, tahun ini kami ingin memicu ketertarikan untuk kembali menggali identitas Indonesia, tidak hanya dari segi kriya, tapi juga perilaku, preferensi tampilan, dan lain sebagainya, melibatkan beberapa expert speakers di bidang masing-masing,” ungkap Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week.
Penyelenggaraan JFW setiap tahunnya memang tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari para pelaku kreatif, yaitu para desainer, model, penata rias, penata rambut, koreografer, kru, dan lain sebagainya. Dan di balik itu semua, selalu ada mitra-mitra strategis yang turut mendampingi, yaitu para sponsor dan mitra internasional. Namun demikian, ada beberapa hal baru untuk ajang tahun ini, misalnya saja logo baru yang melambangkan semangat JFW yang kini lebih sleek, bold, energetic, dan semakin dinamis.
Jakarta Fashion Week tahun ini menjanjikan lebih dari 2.800 koleksi terbaru desainer nasional maupun internasional, beberapa di antaranya adalah desainer Indonesia Fashion Forward. Beberapa nama yang patut dinanti adalah Toton, Peggy Hartanto, BYO, Major Minor, Sean Sheila, Reves Studio, Danjyo Hiyoji, Rani Hatta, PVRA, Albert Yanuar, Novita
Yunus, Friederich Herman, Bateeq, ATS The Label, Cotton Ink, Monday to Sunday, Andhita Siswandi, IKYK, Tertia, Eri Dani, alex(a)lexa, Jenahara, dan masih banyak lagi. Beberapa desainer nasional lainnya adalah Oscar Lawalata, Sejauh Mata Memandang, Natalia Kiantoro, Rama Dauhan, Diniira, dan seterusnya.
Selain itu, Lenni juga menambahkan, “Tahun ini, visi kami di Jakarta Fashion Week adalah untuk #MerayakanIndonesia - merayakan kembali identitas Indonesia sebagai sebuah kebanggaan, dan bukan sebagai sumber polemik atau permusuhan. Pararel dengan salah satu misi, yaitu merayakan talenta terbaik Indonesia, kami juga sedang dalam masa penjurian semifinalis LPM dan LPMM, yang didukung juga oleh Lazada dan UBS Gold.
Masing-masing pemenang pertama LPM dan LPMM nantinya akan mendapatkan beasiswa dari Istituto Marangoni, salah satu partner internasional kami. Bicara tentang partner internasional, tahun ini juga runway akan diisi oleh desainer-desainer mancanegara persembahan partner kami, yaitu British Council, Japan Fashion Week Organization, Korea Model Association, Korea Creative Content Agency, dan Tunis Fashion Week.”
Acara tahun ini akan diselenggarakan empat area di Senayan City, yaitu Fashion Tent, Fashion Atrium, FashionlinkX#Blckvnue, dan Fashionlink Showroom and Market. Menjawab tantangan di dunia digital, Jakarta Fashion Week juga akan meluncurkan fasilitas terbaru untuk para pengunjungnya, yaitu aplikasi resmi Jakarta Fashion Week yang akan mengakomodir aktivitas reservasi dan interaksi sepanjang Jakarta Fashion Week 2020. Jadwal lengkap dan tiket beragam kegiatan ini serta peragaan busana di Jakarta Fashion Week 2020 dapat diakses di website dan aplikasi Jakarta Fashion Week dan tersedia untuk direservasi secara terbatas di aplikasi Jakarta Fashion Week.
“Dengan adanya aplikasi ini, kami berharap dapat mempermudah para pengunjung Jakarta
Fashion Week untuk menikmati acara dan berinteraksi dengan lebih leluasa,” ujar Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week.
