Sebagai salah satu kekuatan budaya di nusantara, Batik saat ini semakin kokoh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Usaha-usaha untuk melestarikan Batik tak henti dilakukan oleh negara, institusi-institusi, hingga berbagai organisasi. Namun ternyata, melestarikan batik tak hanya bisa dilakukan oleh sebuah instansi melainkan juga perorangan. Hal inilah yang dilakukan oleh Engelbertus Emil Eriyanto, pendiri BATIK 3E, yang telah memulai menggalang daya Batik secara perorangan di tahun 2016. Profesi utama Emil Eriyanto sebagai Wedding Organizer, turut berperan dalam langkah usaha Batik menjadi lebih mendalam.
“Awalnya saya mendapat hadiah Batik Iwan Tirta sekitar 20 tahun lalu, Batik bermotif Gordo. Saya sangat bangga dan menghargai hadiah tersebut. Seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang memberi saya hadiah Batik yang berkualitas. Perlahan-lahan Batik ini seperti sesuatu yang bisa menggantikan minat saya bada barang-barang branded. Sekarang saya telah merasa lebih penting membeli Batik dibanding membeli barang branded.” Ujar Emil Eriyanto.
Emil Eriyanto telah 8 tahun mengkoleksi Batik premium sembari membantu sejumlah pembatik dari Pekalongan menjual kain Batik mereka. Lambat laun, Batik yang ia tampung semakin banyak, hingga sempat membawa beratus-ratus kain Batik di dalam koper untuk diantarkan ke pembeli secara door-to-door. Puncaknya di masa pandemi, saat ia semakin giat membantu para pengrajin, dan jumlah Batik yang ia tampung semakin banyak. Banyak pelanggannya dari rumah ke rumah bertanya apakah Emil Eriyanto punya butik untuk didatangi. Hal ini yang membuat Emil Eriyanto melihat peluang bisnis Batik yang lebih solid sehingga mendirikan butik dengan nama BATIK 3E Collection yang merupakan sngkatan dari nama Engelbertus Emil Eriyanto.