Tepat saat Amerika sedang merayakan kemerdekaan mereka (4/6), Emily Lance asal Philadelphia ini merekam dirinya yang tengah mengencingi bendera Amerika dan mengunggahnya ke media sosial! Atas ekspresi kebenciannya terhadap negara Amerika, selain dirinya, Ayah Emily juga terancam jadi target pembunuhan.
Meski sudah banyak netizen mengkritiknya habis-habisan, Emily tetap tak peduli dan terus membalas komen netizen yang tak menyetujui caranya mengekspresikan pendapat. Bahkan, seseorang bernama Jeremy Miller mengatakan kalau ia baru saja melihat iklan baris yang akan memberi bayaran jika ada yang berhasil membunuh Emily karena sikapnya yang sangat keras kepala dan sama sekali tidak
menghargai makna bendera dari suatu negara.
"Kepalamu dihargai $3 ribu (red- Rp40 juta) di iklan baris! Kamu pasti tahu kan banyak orang gila di luar sana yang membutuhkan uang?" tulis Jeremy. Tapi bukannya meminta maaf dan menunjukkan rasa bersalah atas kekonyolannya, Emily yang dikenal sebagai aktivis anarkis ini justru makin menjadi.
"Orang-orang mengharapkan aku menderita karena sebuah kain. Orang rela membunuh seseorang hanya untuk sebuah bendera. Miris banget melihat orang-orang ini, mereka sudah dicuci otaknya. Kalian jijik melihatku kencingi simbol ini? Lihat saja dirimu sendiri. Kalian justru melambangkan kotoran!" ucap perempuan berambut hitam ini kasar.
Mendengar ia jadi target pembunuhan, ternyata tidak membuat perempuan berusia 30 tahun ini takut, Bela. Namun ia sempat khawatir ketika ayahnya juga ikut terseret karena perbuatannya.
"Untuk perhatiannya, ayahku baru saja meneleponku kalau kantornya baru saja jadi target. Menariknya, ia menghormati bendera dan negara kalian. Jangan melampiaskan kemarahanmu kepada orang yang salah, jangan mengkambing hitamkan ayahku," ucap Emily.
Namun tak ada yang menjelaskan bagaimana kondisi kantor ayah Emily terkini. Tetapi kabarnya, Emily masih saja mempertahankan egonya, Bela. Sampai-sampai seorang netizen bernama Katherine mennyimpulkan kalau Emily nggak lulus SMA. "Bendera itu punya makna yang berharga, dan ini kan ada pelajarannya. Aku yakin dia nggak lulus sekolah."
Bela, kita boleh saja berpendapat, tapi jangan melewati batas seperti yang dilakukan Emily ya.
