Bela, kenalan yuk sama Tabitha Nauser! Runner up Singapore Idol Season 3 ini baru saja main ke Indonesia lho. Nggak hanya berkunjung, cewek yang lahir pada 23 Februari 1992 ini juga memperkenalkan debut single-nya yang berjudul Bulletproof kepada para fans-nya di Indonesia. Saat di Indonesia, Popbela berkesempatan untuk ngobrol langsung sama Tabitha soal karir dan juga soal Indonesia. Gimana keseruannya? Yuk ikuti kisahnya.
"Pertama yang sangat menginspirasi aku dalam bermusik adalah ibuku. Ibuku adalah salah satu penyanyi di Singapura. Saat melihatnya di televisi bernyanyi dan sangat menikmati lagu yang ia bawakan, aku berpikir bahwa wow keren banget ya bisa nyanyi di atas panggung, ditonton banyak orang dan aku happy melakukannya. Dari situ aku langsung bercita-cita untuk menjadi seperti dia."
"Kalau artis lain yang menginspirasiku adalah Beyonce. Aku rasa, siapa pun yang bercita-cita menjadi penyanyi pasti akan terinspirasi olehnya. Beyonce nggak hanya punya suara yang bagus, ia juga selalu total saat perform di atas panggung. Itulah mengapa penampilannya di panggung nggak pernah buruk menurutku karena dia selalu memberikan yang terbaik."
"Aku bermusik sudah lama sekali. Dari kecil aku sudah main musik. Tapi aku memutuskan untuk mulai benar-benar serius untuk bermusik adalah ketika aku ikut ajang pencarian bakat itu di tahun 2009. Ketika aku keluar sebagai runner up di Singapore Idol, aku jadi berpikir bahwa ternyata ini yang aku suka. Dari situlah aku benar-benar ingin serius bermusik."
"Sebetulnya nggak hanya bermusik. Aku juga mencoba berbagai macam seni, seperti teater, akting dan siaran di radio. Tapi nggak tahu kenapa kayaknya aku lebih suka ke musik. Makanya aku kembali lagi dan serius di sini."
"Lagu ini siap dalam waktu delapan bulan sebelum akhirnya benar-benar rilis. Hal yang paling menyenangkan saat mengerjakan lagu ini adalah aku harus ke Swedia untuk menyelesaikan lagu ini karena produserku ada di sana dan aku butuh waktu dua minggu untuk rekaman. Yang bikin seru dan berkesan adalah karena di Swedia punya ritme kerja yang sedikit berbeda dibandingkan dengan di Singapura. Jadi aku merasa tertantang untuk mengikuti ritme kerja yang lebih padat dan panjang di sana."
"Di Indonesia santai banget. Orang-orangnya ramah dan santai. Aku merasa baru kerja sebentar dan sekitar jam 5 sore mereka udah pulang. I’m like what? Aku masih mau kerja tapi teman-temanku di sini sudah mau pulang. Tapi ya itu serunya. Setiap negara pasti punya kebiasaan kerja sendiri-sendiri, dan Indonesia menjadi negara paling santai menurutku."
"Pengalaman manggung paling berkesan adalah tahun lalu di salah satu festival musik. Saat itu lagu Bulletproof belum rilis dimana-mana dan aku pengin banget membawakan lagu itu di sana. Karena belum rilis, jadi pasti banyak yang nggak tahu lagu itu. Tapi, aku nekat aja untuk bawain bulletproof. Yang aku nggak sangka, penonton saat itu bisa ikutan sing a long bareng lagu yang bahkan mereka pun belum dengar sama sekali. Aku jadi terharu dan berkesan banget buatku."
