11 Sniper Paling Mematikan yang Tercatat Sejarah, Bunuh Ratusan Musuh!

Diam-diam mematikan!

11 Sniper Paling Mematikan yang Tercatat Sejarah, Bunuh Ratusan Musuh!

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Menjadi penembak jitu sangat sulit dan berbahaya. Selain itu, dibutuhkan keterampilan dan pelatihan untuk menembak tepat sasaran. Sniper juga harus bisa mengidentifikasi tempat persembunyian yang sempurna dan membuat kamuflase dengan cepat. Hal yang terpenting, membutuhkan kesabaran luar biasa untuk menunggu momen dan kondisi yang tepat. 

Laki-laki dan perempuan dalam daftar ini adalah sniper yang memiliki semua kualitas itu. Dari latar belakang dan budaya yang berbeda, mereka melayani negara di masa perang dan menggunakan keterampilan mereka untuk menghadapi musuh dalam diam. Dengan puluhan dan bahkan ratusan musuh yang berhasil dilumpuhkan, berikut sebelas penembak jitu paling mematikan sepanjang sejarah.

1. Simo Häyhä (505 musuh)

11 Sniper Paling Mematikan yang Tercatat Sejarah, Bunuh Ratusan Musuh!

Perang Musim Dingin antara Uni Soviet dan Finlandia berlangsung 105 hari dari tahun 1939 dan 1940. Namun, itu waktu yang cukup lama bagi seorang petani sederhana bernama Simo Häyha untuk menjadi penembak jitu paling mematikan dalam sejarah modern.

Simo Häyhä lahir pada tahun 1905 di wilayah Finlandia yang sekarang menjadi bagian dari Rusia. Sebagai seorang petani, ia suka berburu, bermain ski, dan menembak merupakan keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi sniper mematikan selama Perang Musim Dingin, seperti yang dicatat oleh Forces.net.

Häyhä bertugas hanya 98 hari sebelum cedera yang mengharuskannya dilarikan ke rumah sakit. Dalam 98 hari itu, dia membunuh 505 tentara Rusia atau setidaknya lebih dari lima tentara yang dia bunuh dalam satu hari. Keahlian yang sangat mematikan ini membuatnya mendapat julukan "White Death".

2. Ivan Sidorenko (lebih dari 500 musuh)

Seperti yang dilaporkan oleh War History Online, Ivan Sidorenko direkrut menjadi Angkatan Darat Soviet pada tahun 1939. Ia ditugaskan ke unit mortir dan tidak diberikan pelatihan sebagai penembak jitu. Dia memilih senjata standar tentara, senapan Mosin-Nagant, dan mulai berlatih secara autodidak. 

Di waktu senggangnya, ia berinisiatif berburu tentara Jerman dan telah membunuh lebih dari 500 orang. Korbannya bukan hanya tentara individu, tetapi juga kendaraan pemasok bahan bakar menggunakan peluru peledak. Setelah pensiun, Sidorenko melatih tentara dan mengirim 250 sniper tambahan ke dalam perang.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here