Tanpa disadari, kamu bisa saja melakukan kesalahan dalam membuat portofolio yang justru mengurangi kesan profesionalismenya. Perlu diketauhi, portofolio adalah dokumen penting yang digunakan untuk menampilkan keahlian, pengalaman, dan hasil kerja kepada calon karyawan atau perusahaan. Sebuah portofolio yang baik akan membuka peluang karier yang lebih besar dan luas.
Kali ini, Popbela akan memberikan lima kesalahan yang perlu dihindari saat membuat portofolio. Simak melalui artikel ini, yuk!
1. Terlalu menampilkan banyak project
Kesalahan yang harus dihindari dalam membuat portofolio adalah menyertakan semua project yang pernah dikerjakan, dan ini kerap terjadi. Berkaitan dengan kualitas, portofolio akan terlihat berantakan dan tidak relevan.
Sebaiknya, pilihlah beberapa project terbaik dan sesuai dengan posisi atau bidang pekerjaan yang dituju. Pastikan juga setiap project menunjukkan keterampilan yang berbeda untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang kemampuanmu.
2. Tidak fokus pada kualifikasi perusahaan
Portofolio yang terlalu umum dan tidak disesuaikan dengan kualifikasi perusahaan bisa menjadi kesalahan dalam membuat portofolio. Kamu perlu mengetahui kebutuhan perusahaan di tempat kamu melamar pekerjaan atau klien yang ingin bekerja sama.
Sesuaikan isi portofolio dengan industri atau posisi yang kamu pilih. Sebagai contoh buatlah portofolio untuk industri kreatif, lalu tampilkan desain visual yang menarik.
3. Desain portofolio yang berantakan
Tampilan visual portofolio sangat penting, terutama jika kamu melamar kerja di bidang yang berkaitan dengan desain atau seni. Portofolio yang tidak beraturan atau menggunakan desain terlihat tidak up to date, menjadi kesalahan yang harus dihindari dalam membuat portofolio.
Gunakan desain portofolio yang profesional beserta font yang mudah dibaca dan tata letak yang rapi. Pastikan portofolio kamu mudah dipahami, baik dalam format online maupun fisik.
4. Tidak memberikan konteks di setiap project
Selain menampilkan terlalu banyak project, memberikan penjelasan atau konteks dalam portofolio yang tidak lengkap, menjadi kesalahan yang harus dihindari dalam membuat portofolio. Perusahaan atau klien bisa aja tidak sepenuhnya memahami tujuan atau proses di balik project.
Selalu sertakan deskripsi singkat di setiap project yang mencakup tujuan, peran, dan hasil akhir pekerjaanmu. Jika memungkinkan, tambahkan data yang relevan dan menunjukkan poin penting dari project tersebut.
5. Tidak menyantumkan informasi kontak
Kesalahan ini tampaknya sederhana, tetapi sering kali terjadi. Tanpa informasi kontak yang jelas, calon perusahaan atau klien tidak akan tahu bagaimana cara menghubungimu.
Tambahkan informasi kontak seperti email, nomor telepon, atau link media sosial di awal portofolio. Berikan juga call-to-action yang menuliskan kontak pribadi secara profesional di portofoliomu.
Itulah lima kesalahan dalam membuat portofolio yang harus dihindari. Dengan portofolio yang terstruktur dengan baik, akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau project impianmu. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Bela!