Raam Punjabi, dari Kurang Laris hingga Jadi Raja Sinetron Indonesia

Patut kamu jadikan inspirasi

Raam Punjabi, dari Kurang Laris hingga Jadi Raja Sinetron Indonesia

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kalau kamu termasuk pencinta film dan sinteron tanah air, pasti tahu nama yang satu ini, dong! Ya, Raam Punjabi. Namanya memang sering wara-wiri pada credit film maupun sinetron di Indonesia. Sudah ada ribuan judul sinetron dan ratusan judul film yang rumah produksinya buat sejak pertama kali berdiri. Pantas saja jika Raam Punjabi ini dijuluki sebagai "Raja Sinetron Indonesia", karyanya segunung!

Namun, dibalik kisah suksesnya, pria keturunan India yang lahir di Surabaya pada 6 Oktober 1943 ini juga pernah mengalami titik terendah dalam bisnisnya. Siapa sangka pula, karier Raam sama sekali tidak dimulai dari dunia perfilman, bahkan ia sendiri tidak mengenyam sekolah perfilman profesional. Ingin tahu kilas balik perjalan karir Raam Punjabi? Simak di bawah ini, yuk!

1. Awalnya Bekerja di Bisnis Tekstil

Raam Punjabi, dari Kurang Laris hingga Jadi Raja Sinetron Indonesia

Sejak 1962-1969 Raam bergelut di bisnis keluarganya yaitu tekstil. Namun, Ram yang memang sudah gemar wara-wiri bioskop dan hobi menonton film sejak kecil ini akhirnya memutuskan untuk banting setir. Akhirnya, pada tahun 1967 bersama kedua kakaknya, Dhamoo Punjabi dan Gobind Punjabi, Raam mendirikan perusahaan importir film, PT Indako Film dengan modal Rp30 juta. Tiga tahun berselang, ia kemudian mendirikan PT Panorama Film yang memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh di tahun 1972.

2. Karya Awalnya Tidak Disambut Hangat di Pasaran

Pada tahun 1967, bersama dua kakaknya, Dhamoo Punjabi dan Gobind Punjabi, Raam mendirikan perusahaan importir film, PT Indako Film dengan modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian, ia mendirikan PT Panorama Film (1971-1976) yang bersama PT Aries Internasional Film memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh tahun 1972. Sayangnya, film ini kurang menarik dari segi penjualannya di pasaran. 

Tidak patah semangat, pada Raam memproduksi film Demi Cinta yang dibintangi Sophan Sophiaan dan Widyawati yang dirilis pada . Sayangnya, film keduanya ini juga termasuk kurang 'hangat' di pasaran. 

3. Cahaya Terang Karier Raam Punjabi

Setelah dua kali gagal dalam menarik antuasisme penonton, kali ini lewat film Pengalaman Pertama, keberuntungan mulai menghampiri Raam. Film yang dibintangi Roy Marten, Yati Octavia, dan Robby Sugara ini terbilang sukses menarik penonton ke bioskop. Nggak sampai di situ, keberuntungan pun belum berhenti menghampiri Raam. Ketika kondisi perfilman Indonesia sedang terpuruk pada tahun 1980-an lalu, Raam justru sukses membawa trend baru dalam dunia perfilman tanah air. Bersama film Warkop (Warung Kopi) yang dibintangi trio komedian legendaris Dono, Kasino dan Indro, Raam berhasil mendulang kesuksesan yang besar. 

4. Dari Layar Lebar Ke Layar Televisi

Pada sekitar tahun 80-an, bisnis film memang sedang dalam keadaan yang tidak stabil. Hingga akhirnya pada1989, industri perfilman dunia carut marut karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari Amerika Serikat, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan negara-negara di Asia lainnya yang mendominasi.

Di tengah kekacauan itu, Raam tidak kehilangan akal. Ia kemudian bertindak cepat dengan beralih ke dunia sinetron. Idenya pun didukung dengan munculnya stasiun televisi swasta pertama saat itu, RCTI. Nasib baik kembali datang pada Raam. Serial sinetron komedi besutannya,Gara-Gara, yang dibintangi Lydia Kandou dan Jimmy Gideon sukses di pasaran. 

5. Dibentuknya Multivision Plus (MVP)

Pada tahun 1990 ia mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus dengan modal Rp250 juta. Rumah produksi yang berhasil menjadi gurita bisnis film dan sinetron di Indonesia ini berhasil besar karena tangan dingin Raam. Hingga saat ini, karya-karya Raam masih sering kita lihat wara-wiri di televisi maupun layar lebar. 

Sebut aja sinteron Indra Ketujuh, Karma The Series, hingga Semua Indah Karena Cinta. Selain itu, Raam juga pernah sukses dengan film yang digarapnya seperti 3 Srikandi, Kuntilanak, Soekarno, Sang Pencerah, dan masih banyak lagi. Selain judul-judul di atas, akan ada masih banyak lagi film dan sinetron karya rumah produksi Raam yang akan tayang di televisi maupun layar lebar. 

Nah, itu dia kisah sukses Ram Punjabi, Raja Sinetron Indonesia yang bisa kamu jadikan acuan dalam mengejar kesuksesan dalam berkarier. Bekerja dengan dasar kecintaan terhadap sesuatu dan menjalaninya dengan semangat dan optimisme tinggi adalah kunci kesuksesannya. Jadi, jangan cepat puas dan patah semangat, ya!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ