#IMGS2022: Jatuh Bangun Dunia Event Selama Pandemi

Harus pandai beradaptasi agar bisa bertahan

#IMGS2022: Jatuh Bangun Dunia Event Selama Pandemi

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Tak dapat dipungkiri, dunia event jadi salah satu sektor paling terdampak selama pandemi melanda. Hal-hal yang biasa dilakukan secara offline, mau tak mau mengalah pada COVID-19 yang membahayakan nyawa miliaran manusia di dunia.

Dalam gelaran Indonesia Millenial and Gen Z Summit (IMGS) 2022, jatuh bangun sektor event selama pandemi akan dikupas dalam sesi "Pop Culture: Event Talks: We Need (to) Live!". Diskusi ini menghadirkan Henry "Batman" Foundation (Visual Artist & Creative Vindes.id), Kiki Aulia Ucup (Direktur Boss Creator), dan Desy Bachir (CMO Samara Media & Entertainment). Ketiga pembicara ini membahas bagaimana mereka mampu menjawab tantangan pandemi selama berkecimpung di dunia event.

"Saya percaya zaman memilih orang, bukan orang memilih zaman. Jadi zamannya begini, ya dia akan berpihak pada kita yang mengikuti zamannya. Kita jadi lebih berani, mau nggak mau. Kita jadi lebih fleksibel, mau nggak mau," kata Desy.

Berani buat terobosan

#IMGS2022: Jatuh Bangun Dunia Event Selama Pandemi

Oleh karena itu, berbagai terobosan lahir sebagai upaya dunia event beradaptasi dengan pandemi. Contohnya platform Vindes yang lahir selama periode ini dan telah diresmikan pada 2021 lalu dalam bentuk Perusahaan Terbuka (PT).

"Vindes (Vincent & Desta) itu sebenernya produk udah jadi, udah well known gitu. Pas begitu pandemi hit, beberapa program yang di TV juga berhenti. Akhirnya pas akhir 2020 akhirnya mereka bosen kali, ya, di rumah aja. Ya kita habitnya juga sama, Zoom meeting segala macem, jam session pakai Zoom. Mereka platform sendiri, tuh, tiba-tiba bikin channel YouTube sendiri terus mereka online, berempat. Itu proto Vindes sekarang. Emang perusahaan pandemi, sih, itu, sebetulnya," jelas Henry.

Senada, Desy juga "melahirkan" sebuah terobosan berupa konser online hanya dua pekan setelah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Bisa dibilang, idenya ini merupakan salah satu cikal bakal hadirnya acara online di Indonesia.

"PSBB pertama diumumkan, kita merasa, 'ini gimana, ya?' Tapi akhirnya, kita ngelihat sebenernya yang namanya experience mungkin waktu itu harus dilakukan dengan cara lain. Makanya 16 Maret (diumumkan PSBB), terus kita akhirnya nekat itu 4-5 April 2020, which is not even 2 weeks later, kita keluarin festival online pertama kita, Livestream Fest namanya," ujarnya.

Rumus sukses PESTAPORA

Adakah kamu yang masih gagal move on dari gelaran PESTAPORA? Ternyata, Kiki Aulia Ucup selaku ketua penyelenggara memang punya rumus tersendiri untuk membuat festival rancangannya jadi terkenang dan punya kesan kuat, lho!

"Biasanya tipikal event-event yang gue buat itu ingin semua di akhirnya happy ending. Mereka bisa menikmati apa yang mereka mengerti, bukan mereka datang ke festival untuk mikir, tapi mereka datang untuk ngelepasin semuanya. Dari awal gue selalu ngerumusin festival itu tentang kayak nostalgic, happening, sama newcomer. Itu yang selalu gue jadiin komposisi utamanya," ungkap Ucup.

Selain dari segi penampil, Ucup juga tak luput memperhatikan detail lain. Hingga saat ia diundang ke sesi diskusi ini, masih banyak netizen yang menyebut akun Instagram-nya ke dalam fitur Instagram Story. Menariknya, banyak di antara mereka yang mengaku bahwa bahwa jingle PESTAPORA masih terngiang-ngiang di kepala. 

"Di luar penampil mungkin treatment-treatment yang kita lakuin di lapangan juga. Kita bikin treatment jingle-nya, kita bikin treatment orang ke area yang bisa dikunjungi sekalian kulineran. Ya, kita coba semaksimal mungkin," imbuhnya.

Hmm... bisa dicoba, nih, tips-tips dari para pembicara di atas!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here