Jika salah satu brand minuman energi membuat iklan yang begitu merepresentasikan maskulinitas dan meremehkan perempuan dalam dunia olahraga, berbeda dengan brand global Gillette. Justru iklan mereka bertajuk ‘The Best Men Can Be’ yang isinya mendukung gerakan #MeToo untuk mengajak semua pria melawan “perundungan,” "pelecehan seksual” dan “racun maskulinitas” malah menuai protes. Kenapa?
Meski pada video iklan Gillette menunjukkan bagaimana seorang pria seharusnya bersikap di lingkungan sosial, ternyata iklan untuk memerangi kekerasan seksual mendapat kritik pedas dari kaum pria karena pada materi iklan, Gillette menampakkan banyak kaum Adam. Sehingga secara tak langsung brand Gillette menyamaratakan setiap pria nggak lepas dari kebiasaan ‘menggoda perempuan’ dari cara halus hingga kasar.
Padahal melalui iklan terbaru ini, Gillette memposisikan diri untuk mendukung pria melakukan hal terbaik buat mereka dan lingkungan sekitar. “Kami punya tanggung jawab untuk memastikan para pria mengejar hal lebih positif,” tulis Gillette pada website mereka. Bahkan karena banyak para pria yang protes akan gambaran yang dibuat dalam iklan, Gillette pun menerima diskusi terbuka jika diperlukan.
“Dari beberapa reaksi negatif, kami melihat juga banyak reaksi positif, banyak orang menyebut kalau membuat iklan ini penuh keberanian, cerdas dan sangat dibutuhkan,” ucap Gillette seperti yang sudah diterbitkan CNBC.com. “Pada akhirnya, setiap orang akan lebih peduli topik semacam ini dan mendukung mereka untuk berani membuat perubahan.”
Untuk mendukung para pria melawan perundungan, kekerasan seksual dan racun maskulinitas, tiga tahun ke depannya Gillette akan berdonasi sebesar $1 juta pertahun kepada organisasi non pemerintah di AS untuk menjalankan program mendorong para pria untuk menjadi role models yang inspiratif.
