Jika hari ini kamu merasa amat malas bekerja dan masih sering mengeluh dengan jumlah pendapatanmu yang tak naik-naik, mungkin kamu harus berkaca dari pengalaman seorang pebisnis fashion yang dulunya sempat menjadi 'gelandangan' tanpa rumah dan menyantap makanan dari sisa buangan orang! Dia adalah Sophia Amoruso, meski hidup susah dan tidak lulus kuliah, kelahiran 1984 ini berhasil membangun perusahaan fesyen beromzet US$ 100 juta per tahun di Los Angeles! Bisnis Amoruso pun mampu mempekerjakan 350 orang dan kekayaannya yang dimilikinya mampu mengalahi Beyonce dan Taylor Swift!
www.ellines.com
Tapi yang namanya bisnis, pasti ada up and down nya kan Bela? Sama seperti Amoruso, meski bisnisnya sudah sangat sukses, hampir di penghujung tahun 2016, perempuan berzodiak Taurus ini harus mengumumkan bahwa perusahaan fesyen miliknya, 'Nasty Gal', sedang menghadapi kebangkrutan. Well Bela, terlepas dari keterbatasannya, Amoruso yang memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi ini menjadi soso yang pantas dijadikan teladan bagi para entrepreneur perempuan.
Jika kamu sedang menyerah dengan bisnis atau pekerjaanmu, yuk Bela kamu harus mulai mencontek moto hidup Amoruso, yakni 'Hidup ini pendek. Jangan malas." Kamu penasaran bagaimana ia berjuang dari seorang nomaden hingga menjadi pengusaha kaya raya? Begini ternyata perjuangan yang telah ia jalani;
Saat ia berusia 17 tahun, orangtua Amoruso mengalami kebangkrutan. Kelahiran Sandiago, US ini pun memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Bagi seorang pengelana tanpa memiliki rumah, Amoruso sangat bersyukur bisa makan tiga kali sehari.
Untuk bertahan hidup, Amoruso pernah bekerja sebagai pelayan di restoran cepat saji, Subway dan menjadi asisten di toko buku Borders. Bahkan Amoruso juga pernah berjualan sepatu ortopedi dan menjadi pekerja binatu.
Di balik kesuksesannya dan tanpa mempunyai gelar dari Universitas ternama, berbekal buku panduan "Starting an eBay Business for Dummies", pada tahun 2006 Amoruso mulai berbisnis pakaian bekas yang ia beli dari pasar murah dan menjual produknya di eBay. Selama 10 tahun menjual pakaian perempuan bergaya vintage, bisnisnya pun semakin berkembang menjadi e-commerce yang sangat kuat.
Memiliki bisnis yang semakin menanjak sukses, membuatnya harus piawai untuk menjadi penata gaya, melakukan pemotretan dan memadukan antara produk mahal dengan produk yang murah guna menarik para konsumen. Tak hanya itu, Amoruso juga harus kreatif dan disiplin saat ia membuat keterangan produk yang tak boleh lebih dari 55 karakter.
Tak hanya memerhatikan pilihan desain saja, tapi Amoruso sangat memerhatikan nilai siluet atau bentuk pakaian ketika dipakai. Baju yang jatuhnya terlihat baik ketika dipakai dan terlihat pada hasil foto, bisa dipastikan baju tersebut pasti mudah terjual.
Selama 18 minggu, buku autobiografi miliknya, #GIRLBOSS menjadi buku terlaris dalam list the New York Times. Di dalam buku itulah Amoruso mengaku ia pernah tertangkap basah menjadi pencuri di sebuah toko. Namun ia tak malu mengakuinya, karena kesalahan yang ia buat tersebut menyadarkannya bagaimana kerasnya untuk bertahan hidup.
Baginya, kegagalan bisa dialami siapapun. Jika kegagalan menimpanya, Amoruso tetap mengakui dan tidak menyesali kegagalan yang ia alami, karena bisnis yang ia jalani ialah pilihannya sejak awal karena sesuai dengan passion. "Aku nggak pernah fokus untuk membangun bisnis yang menguntungkan . Kalau aku hanya fokus di situ, aku rasa aku akan lupa dan kehilangan dengan semua proses yang pernah saya lakukan saat membangun bisnis yang membuatku hingga seperti ini," ungkapnya.
Setelah membaca perjuangan Amoruso di atas, semoga kamu jadi termotivasi untuk menjadi #GIRLBOSS selanjutnya ya Bela! Ingat jangan takut gagal, karena hidup ini pendek dan jangan malas.
