#IMGS2022: Yura Yunita dan Tantangannya Sebagai Musisi Perempuan

Sempat diremehkan dan keluar dari kelompok musiknya

#IMGS2022: Yura Yunita dan Tantangannya Sebagai Musisi Perempuan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

IDN Media sedang melangsungkan acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022, pada Kamis, (29/8/2022). Acara tersebut terdiri dari tiga panggung utama, yaitu Visionary Leaders, Talent Trifecta, dan tentunya Future Is Female. Acara yang berlangsung di The Tribrata Jakarta tersebut menghadirkan sejumlah pembicara hebat dari berbagai kalangan.

Panggung utama Future Is Female pada sesi pertama ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Christie Basil, Sonia Basil, dan Yura Yunita. Dipandu oleh Ankatama Ruyatna, acara ini mengusung tema "Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It". Dengan mengangkat tema tersebut, Popbela.com ingin mengeksplor apa yang akhirnya mendorong pola pikir dan perilaku yang bahaya ini agar dapat membuat perbedaan besar pada kesejahteraan secara keseluruhan.

#IMGS2022: Yura Yunita dan Tantangannya Sebagai Musisi Perempuan

Sebagai seorang musisi, Yura Yunita tak menampik jika dirinya pernah dianggap remeh sebagai seorang perempuan.

"Di masa itu masih sangat kuat stigma bahwa yang namanya seorang penyanyi, seorang public figure itu harus sesuai dengan beauty standard yang tercipta di society, beauty standard yang tercipta di industri musik," ucap Yura Yunita ketika mulai menceritakan bagaimana pengalamannya terjun ke dunia hiburan Indonesia.

Yura Yunita bercerita jika saat dia berusia 15 tahun, dia sudah pernah membuat dan merekam sebuah lagu untuk kelompok musik. Namun, karena dirinya dianggap tak memenuhi 'beauty standard' saat itu, visual dia pun harus digantikan oleh orang lain. Saat itu, Yura merasa sangat terkejut karena hal itu ternyata terjadi di hidupnya.

"Mamaku ngomong, 'Neng harus berani ngomong, Neng harus berani bersuara, harus berani mengutarakan apa mimpimu, apa passionmu," ucap Yura sambil berkaca-kaca.

Mengalami kejadian tak mengenakkan di usia belia, Yura menganggap jika tersebut adalah hal wajar yang terjadi dalam ekosistem dunia musik Tanah Air. Namun, mengingat pesan sang mama, Yura pun akhirnya berani mengutarakan pendapatnya dan keluar dari kelompok musik tersebut.

"Sebagai seorang perempuan, harus mencoba belajar untuk mengutarakan dan mengambil keputusan yang terbaik untuk diri kita sendiri sebagai perempuan. Dan ternyata, hal itu yang akan membawa kita menjadi (diri) kita yang sekarang, mengarahkan kepada jalan mimpi kita, dan akhirnya kita akan terus berjalan dan membuat jalan kita sendiri sampai hari ini," ucap pelantun Dunia Tipu-tipu tersebut.

"Perempuan harus bisa menilai, melihat bahwa diri kita sebagai perempuan itu punya value-nya," jawab Yura ketika ditanya culture apa yang bisa membuat stigma terhadap perempuan menjadi lebih positif.

"Kita itu nggak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar, yang paling mudah adalah kita bisa mengontrol apa yang ada di dalam diri dan juga mindset," tambahnya.

Bagi Yura, di dunia ini tidak ada yang sempurna. Sebagai perempuan, kitalah yang harus melihat nilai dalam diri kita sendiri dan merayakan ketidaksempurnaan tersebut dengan menjadi diri sendiri yang apa adanya.

"Belajar untuk melihat kelebihan bukan hanya dalam diri, tapi juga melihat kelebihan-kelebihan dari perempuan-perempuan lain," pungkasnya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here