Langsung dari Pakarnya, Inilah 5 Mitos dan Fakta Mengenai Puasa

Jangan sampai tertukar antara mitos dan fakta tentang puasa!

Langsung dari Pakarnya, Inilah 5 Mitos dan Fakta Mengenai Puasa

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Berpuasa merupakan salah satu ibadah yang mendatangkan manfaat tersendiri secara spiritual maupun jasmani. Akan tetapi, informasi yang berkembang mengenai hal tersebut kadangkala tumbuh dari beberapa mitos yang berkembang dan dianggap benar.

Padahal, anggapan benar atau salah terkait mitos seringkali tidak berlandaskan fakta yang sebenarnya. Oleh karena itulah, Popbela sengaja merangkum beberapa mitos dan fakta mengenai puasa yang dijelaskan oleh para pakarnya.

1. Puasa pada ibu hamil

Langsung dari Pakarnya, Inilah 5 Mitos dan Fakta Mengenai Puasa

Salah satu mitos terkait ibadah puasa yang berkembang adalah, efek samping negatif yang besar kemungkinan dapat terjadi pada ibu hamil. Sehingga, beberapa meyakini bahwa ibu hamil tidak perlu melakukan ibadah puasa demi kesehatan diri dan bayi dalam kandungan.

Fakta: Para ibu hamil tetap dapat melakukan ibadah puasa dengan memperhatikan nutrisi selama sahur dan berbuka. Hal ini didukung oleh pakar asal Tehran bernama Vahid Ziaee melalui studi berjudul The Effect of Ramadan Fasting on Outcome of Pregnancy (2010).

Perhatikan: Konsumsi selama sahur dan terbuka harus menyertakan kandungan vitamin, cairan, elektrolit serta protein, serta tidak berlebihan lemak dan karbohidrat. Apabila merasa mual di masa triwulan pertama, puasa sebaiknya dihentikan sementara waktu.

2. Puasa pada orangtua berusia lanjut

Selain ibu hamil, kegiatan puasa nyatanya turut dipertanyakan untuk orang-orang yang umurnya telah cukup lanjut. Hal tersebut dikarenakan kondisi tubuh yang dianggap telah kian melemah serta fungsi organ-orang tubuh yang tidak bekerja secara optimal.

Fakta: Ahli kesehatan dari RS Meilia Cibubur bernama Dr.  Florentina R. Wahjuni, Cq.Phy., CHt., menjelaskan kepada National Geographic Indonesia bahwa usia bukanlah patokan untuk seseorang boleh atau tidak boleh menjalankan ibadah puasa. Alasannya, karena kondisi fisik setiap orang berbeda-beda, tergantung dari pola hidup, pikiran dan aktivitas.

Perhatikan: Para orangtua yang berusia lanjut sebaiknya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Dengan konsultasi dan pemeriksaan, dokter dapat menentukan apakah boleh melakukan puasa atau tidak.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here