Pertengahan tahun 2019, media sosial twitter dihebohkan oleh cerita mistis yaitu KKN Desa Penari oleh penulis anonim @SimpleM81378523 yang menceritakan tentang pengalaman horrornya saat melakukan kerja kuliah nyata bersama teman-temannya di suatu desa yang disebut Desa Penari. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat tersebut bukannya menghasilkan ilmu yang menarik melainkan cerita yang mengenaskan.
Kisah berbau mistis dengan tema persahabatan ini berhasil menarik pehatian warganet hingga diangkat menjadi film layar lebar oleh rumah produksi MD Entertaiment. Awalnya, penulis cerita KKN Desa Penari ini, menolak untuk bertemu dengan CEO sekaligus produser yaitu Manoj Punjabi dikarenakan rasa takut yang berlebihan.
"Awalnya dia nggak mau ketemu saya seperti meeting ataupun ngobrol, akhirnya saya coba untuk facetime dulu dan dia mau," ucap Manoj Punjabi pada acara Indonesian Millennial Summit 2020 (IMS 2020) sebagai speaker pada topik You Have The Idea, Let's Execute: Pitching for Film & TV.
Usaha Manoj Punjabi akhirnya berbuah hasil dan bisa bertemu dengan penulis horor tersebut, Ia mengatakan bahwa akun anonim Simple Man merupakan seseorang yang low profile dan pintar.
"Waktu saya ketemu pertama kali, dia memang pintar, dilihat dari caranya bisa famouse di twitter, dia itu bekerja di pabrik Jawa Timur, hebatnya dia bisa merubah nasibnya sendiri, beliau nggak mau dipublikasikan karena aslinya sangat low profile. Dari kontennya yang menarik tersebut, dia bisa dapat biaya yang banyak, ini bisa dijadikan contoh untuk masyarakat," lanjut Manoj Punjabi.
Alasan Manoj Punjabi mengangkat kisah KKN Desa Penari menjadi film karena target marketnya yang melejit.
"Saya mengambil cerita ini karena awalnya memang sudah eksis, apalagi sudah ada bukunya dan bisa diangkat menjadi film itu adalah salah satu peluang dan kekuatan juga," ucap Manoj.
Pengalaman dari penulis cerita KKN Desa Penari ini menurut Manoj Punjabi bisa dijadikan sebuah cerminan untuk para millenial yang ingin konten filmnya dilirik oleh production house.
"Kalau mau dilirik oleh PH, harus teriak, caranya berisik aja di media sosial, kalau notice nya udah kenceng kan pasti dilihat, yang penting konten dan kemauannya juga tinggi," tutup Manoj Punjabi.
