Sempat Bikin Panik, Tapi 5 Ramalan Sains Ini Nggak Terbukti Benar

Lakukan saja yang terbaik untuk bumi ini

Sempat Bikin Panik, Tapi 5 Ramalan Sains Ini Nggak Terbukti Benar

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Soal ramalan masih menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas. Rasa ingin tahu yang tinggi tentang bagaimana situasi dan kondisi kita di masa depan membuat kita senang membaca ramalan, terlepas menjadi kabar yang baik atau buruk. Intinya, dengan membaca ramalan, kita bisa mempersiapkan diri jika ramalan itu buruk dan menjadi semangat jika yang kita baca adalah sesuatu yang baik.

Ternyata ramalan bukan hanya ada di horoskop saja, Bela. Di dunia sains pun pernah juga mengeluarkan ramalan atau prediksi. Dunia sempat digemparkan dengan lima prediksi atau ramalan buruk ini. Tapi, nggak terbukti menjadi nyata. Ramalan apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Bumi akan tertutup air jika pemanasan global tidak berhenti di tahun 2000

Sempat Bikin Panik, Tapi 5 Ramalan Sains Ini Nggak Terbukti Benar

Pada tahun 1989, pejabat United Nations atau PBB yaitu Noel Brown, memperingatkan bahwa seluruh negara dapat hilang dari muka bumi akibat naiknya permukaan air laut jika tren pemanasan global tidak berhenti pada tahun 2000. Menurutnya, mengubah pola iklim akan membawa kembali kondisi seperti di tahun 1930-an.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Amerika Serikat justru menjadi semakin maju dan produksi pertanian global semakin naik. Tak hanya itu, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem karena pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Bahkan tak ada satu pun negara di dunia ini yang lenyap karena tertutup air.

Kendati demikian, menurut data dari NASA, sejak tahun 1993 hingga 2019 ini permukaan air laut sudah meningkat setinggi 2,5 inchi. Oleh karena itu, pemanasan global tetap menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.

2. Kelaparan massal di tahun 1975, khususnya di negara-negara berkembang

Pada tahun 1967, sebuah buku berjudul Famine 1975! America’s Decision: Who Will Survive? menjadi buku terlaris dan banyak mendapat pujian. Penulis buku tersebut memprediksi kelaparan massal akan terjadi di negara-negara berkembang karena meningkatnya populasi. Bahkan sejumlah ahli sains percaya akan prediksi buku tersebut.

Tapi yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Kematian akibat kelaparan merosot tajam karena teknologi pertanian meningkat, negara-negara komunis mulai mengakui hak kepemilikan pribadi lagi, dan negara-negara di seluruh dunia menjadi lebih terhubung. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh Our World in Data, satu dekade sebelum buku fenomenal itu rilis, kasus kematian akibat kelaparan memang banyak terjadi, akan tetapi perlahan-lahan kasus semacam itu mulai berkurang.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌