Kelemahan atau kekurangan diri terkadang menjadi sebuah alasan yang begitu menggoda untuk kita menyerah dan menuruti keadaan yang ada. Namun, itu bukan pilihan yang diambil Phoebe. Perempuan asal Australia dengan kebutuhan khusus ini berhasil membungkam para bully dengan nilai kelulusan yang 90% sempurna!
www.facebook.com/phoebe.stothardWarga dunia maya mengenalnya dengan nama Phoebe. Dilansir dari Bored Panda, perempuan cantik ini didiagnosis menderita dyslexia, Dyscalculia, Dysgraphia, dan ADHD. Keadaannya ini membuat sebagian orang meragukan kemampuannya untuk belajar dan mengejar asa, baik itu teman seusia, maupun guru dan orang tua lain.
Dalam tulisan yang ia publikasikan di internet, ia berbagi cerita bahwa beberapa pengajar sekolah menengah pernah menyarankan orangtuanya untuk menahan Phoebe tinggal kelas. Beberapa wali dari teman-temannya meminta agar anaknya nggak duduk di sampingnya karena takut tertular kebodohannya. Bahkan ketika duduk di bangku kuliah, dosennya pernah membuatnya menangis di depan kelas hanya karena ia salah mengucap kata.
www.facebook.com/phoebe.stothardNamun perempuan hebat ini nggak berhenti hanya karena menerima rintangan yang melemahkan ini. Phoebe terus belajar hingga saat kelulusannya tiba, ia menjadi wisudawati dengan salah satu peraih GPA tertinggi di studinya. Siapa sangka, bukan?
Perjuangan Phoebe yang viral ini pun menarik perhatian warga dunia maya. Banyak yang memberi apresiasi atas kegigihannya dalam menunjukkan kemampuannya, terutama dalam menaklukan para pembully itu. Nggak sedikit juga yang terinspirasi dengan kisahnya karena beberapa komentar mengaku dirinya mengalami kondisi yang sama seperti Phoebe.
www.facebook.com/phoebe.stothardPada akhir tulisannya, Phoebe memberi 'peringatan' pada mereka yang meremehkan anak spesial seperti dirinya. "Hati-hati! Karena anak spesial seperti kami bisa membalikkan permainan yang kalian lemparkan dengan cara unik kami."
Banyak hal yang bisa diambil dari perjuangan Phoebe. Pertama, untuk nggak meremehkan mereka yang memiliki kekurangan apapun dalam dirinya. Kedua, kalau Phoebe saja bisa, kenapa kita nggak?
