Insecure secara harfiah berarti tak aman. Kini, kata tersebut mengalami perluasan makna menjadi sebuah rasa minim percaya diri. Dengan adanya media sosial, perasaan tersebut kemudian menyebar secara kolektif, terutama di kalangan perempuan.
Amelia Ayu Kinanti pun tak luput dari perasaan tersebut. Editor-in-Chief Beautynesia.ID ini seperti perempuan pada umumnya, lebih mudah menilai kekurangan diri daripada kelebihannya.
"Insecurity pasti ada. Nggak mungkin nggak ada, ya. Aku menilai diri aku mungkin lebih mudah aku pointing out apa yang jadi kekurangan aku, yang kemudian menjadi insecurity aku," katanya kepada Popbela.
Belajar fokus pada kelebihan
Namun, ia tak berlarut-larut dalam pola pikir tersebut. Kinan–begitu ia kerap disapa–mencoba untuk mendobrak zona yang selama ini mengungkungnya. Ia mulai belajar mencari apa kelebihannya agar tak terus-menerus fokus pada apa yang kurang dalam diri.
"Kalau memang kita salah, apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki. Kalau itu sesuatu memang tidak bisa diperbaiki, yang aku fokuskan aku pasti punya suatu kelebihan. Aku berusaha untuk memecahkan kelebihanku itu. Jadi orang tidak lagi fokus kepada apa yang aku merasa kurang," ujarnya.
Tentang kecantikan yang selama ini jadi sumber utama rasa insecure, Kinan punya definisi tersendiri, nih, Bela! Baginya, cantik itu lebih dari sekadar rupa yang tampak secara fisik.
"Aku nggak punya patokan beauty standard, ya. Menurut aku, kecantikan itu ada pada saat orang memang merasa cantik. Jadi apa yang dia nilai terhadap diri dia, apa yang dia pancarkan dari diri dia itu lebih ke situ, sih, kecantikan. Jadi nggak hanya sekedar appearance. Cantik itu jauh lebih dalam maknanya, harusnya," ungkapnya.
Pentingnya suarakan #IAMREAL
Tahun ini, Popbela kembali menyuarakan #IAMREAL, sebuah kampanye untuk mengajak para perempuan lebih berani dengan jati diri sesungguhnya. Kinan pun menyambut positif gerakan ini.
"Itu bagus banget, sih. Dengan makin maraknya dunia digital ini, yang ditampilkan di dunia digital itu kan sebenarnya luarnya, casing. Orang mungkin nggak sadar, apa, sih, struggling-nya orang-orang, apa yang dia alami. Jadi orang hanya fokus kepada, 'oh, orang itu cantik, orang itu bajunya bagus, orang itu gitu.' Tapi what's the real inside you itu orang mungkin tidak menjadi fokus," tuturnya.
Apalagi dalam kacamata Kinan, dunia berlaku "lebih jahat" kepada perempuan. Oleh karena itu, gerakan ini harus lebih vokal disuarakan agar lebih banyak perempuan yang berani menjadi dirinya sendiri.
"Jadi itu bisa membuat perempuan-perempuan mungkin fokus kepada mencari apa yang bisa membuat mereka memang merasa cantik, bukan karena apa yang orang lain bilang terhadap mereka, tapi mereka bisa fokusnya di diri mereka sendiri dulu," kata Kinan.
Coba dengarkan diri sendiri
Tips melawan rasa insecure paling ampuh bagi Kinan dimulai dari kesadaran untuk mengenali diri sendiri. Bukan berarti perkataan orang lain tak perlu didengar. Hanya saja, penting bagi kita untuk menyaringnya dan menentukan reaksi seperti apa yang akan ditunjukkan.
"Kalau aku selalu bilang, apa yang udah jadi pikiran orang, itu bukan tanggung jawab kita. Tanggung jawab kita adalah bagaimana kita bereaksi terhadap itu. Sekarang tinggal dipilih apakah kamu mau bereaksi menjadi lebih tidak percaya diri atau itu malah memicu kamu jadi lebih baik lagi," pesannya.
Apakah kamu salah satu yang masih suka merasakan insecure, Bela? Coba tips dari Amelia Ayu Kinanti ini, yuk!