Begini 7 Tanda Penyakit Pandemik yang Wajib Kamu Tahu

Jangan panik, tetapi harus tetap waspada

Begini 7 Tanda Penyakit Pandemik yang Wajib Kamu Tahu

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Topik pembicaraan seputar virus corona alias COVID-19 masih sangat diperbincangkan. Bagaimana tidak, menurut laman BBC News, virus ini telah menyebar di banyak negara di dunia di luar Tiongkok. Hingga artikel ini terbit, tercatat 121,564 kasus positif virus corona dengan 66,239 pasien yang sembuh dan 4,373 korban jiwa. Sementara itu, World Health Organization (WHO) baru saja mengumumkan virus corona sebagai pandemi.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, secara resmi mengabarkan kepada publik bahwa wabah virus corona saat ini digolongkan sebagai pandemi. Namun menurutnya, hal itu tidak mengubah tindakan global WHO dalam menanganinya dan negara-negara seluruh dunia pun semestinya begitu.

Pandemi, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Sedangkan pandemik, berdasarkan KBBI, adalah bersifat tersebar luas (penyakit) di suatu kawasan, benua, atau di seluruh dunia, atau penyakit epidemik yang tersebar luas.

Lantas, kategori penyakit seperti apa yang bisa digolongkan sebagai pandemi dan bagaimana penjelasannya? Berikut ini ulasan selengkapnya!

1. Dikategorikan sebagai pandemi apabila menyebar di wilayah geografis yang luas

Begini 7 Tanda Penyakit Pandemik yang Wajib Kamu Tahu

Berdasarkan buku berjudul Disease Control Priorities: Improving Health and Reducing Poverty 3rd edition yang ditulis oleh Nita Madhav et all, pandemi ialah wabah besar penyakit menular yang sangat meningkatkan morbiditas dan mortalitas di wilayah geografis yang luas, dilansir dari National Center for Biotechnology Information.

Selain itu, pandemi bisa memicu gangguan ekonomi, sosial dan politik yang signifikan di wilayah yang terdampak. Kasus pandemi kian melejit akibat peningkatan perjalanan, urbanisasi, integrasi global, eksploitasi lingkungan dan pengalihan lahan. Menurut World Health Organization, pandemi ialah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.

2. Ada dua risiko pandemi, yakni risiko percikan dan risiko penyebaran

Bagaimana pandemi bisa tersebar luas dalam kurun waktu singkat? Setidaknya, menurut buku Disease Control Priorities: Improving Health and Reducing Poverty. 3rd edition, ada dua risiko pandemi. Yaitu gabungan dari risiko percikan (spark risk) dan risiko penyebaran (spread risk), kutip laman National Center for Biotechnology Information.

Risiko percikan terjadi jika kita mendatangi lokasi di mana pandemi kemungkinan muncul. Sementara, risiko penyebaran adalah kemungkinan pandemi tersebar luas melalui populasi manusia, terlebih yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. 

3. Memiliki angka kematian yang cukup tinggi

World Health Organization memperkirakan jumlah kematian akibat pandemi penyakit sekitar 720 ribu kematian per tahun. Tetapi, angkanya bisa sedikit lebih kecil atau lebih besar. Misalnya, wabah ebola di tahun 2013-2016 menyebabkan 11.300 kematian, sementara kematian akibat pandemi influenza diperkirakan berjumlah 2.500 kali lipat.

Ini merujuk pada pandemi influenza yang terjadi di tahun 1918 dan dikenal dengan sebutan flu Spanyol. Menurut laman History, flu ini diperkirakan menginfeksi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 20-50 juta jiwa. Kabar terbaru, virus corona diperkirakan memicu lebih dari 3 ribu kematian di dunia, tutur laman The New York Times.

4. Biasanya, pandemi disebabkan oleh virus

Menurut publikasi berjudul The Characteristics of Pandemic Pathogens yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, sebagian besar pandemi disebabkan oleh virus, spesifiknya virus RNA. Virus dengan komposisi genomik berjenis RNA adalah yang paling berpotensi menjadi global catastrophic biological risk (GCBR).

Sebenarnya, mikroba bisa berevolusi atau dimanipulasi menjadi pandemi, tetapi kasus pandemi akibat mikroba lebih kecil dan jarang. Alasannya, mikroba lebih lambat dalam melakukan replikasi dan mutasi. Contoh, virus hepatitis C menghasilkan triliunan virion per hari, sementara bakteri Yersinia pestis menggandakan diri setiap 1,25 jam sekali.

5. Biasanya, pandemi disebabkan oleh virus jenis baru

Ada perbedaan yang spesifik antara pandemi dan epidemi. Menurut laman SciTechnol, epidemi ialah penyakit yang menyebar dengan cepat ke banyak orang di suatu komunitas secara bersamaan. Sementara, pandemi ialah wabah yang mengancam populasi secara global dengan jangkauan persebaran yang lebih luas dan lebih cepat menular.

Penyakit disebut sebagai epidemi apabila merebak di kota atau negara tertentu saja. Sementara, pandemi melintasi batas geografis hingga ke hampir seluruh dunia. Biasanya, pandemi disebabkan oleh strain atau subtipe virus baru. Seseorang yang memiliki sistem kekebalan rendah akan lebih cepat terjangkiti virus in

6. Pandemi menyebabkan kematian pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah

Siapa saja berisiko tertular virus dan menyebabkan pandemi. Tetapi, pandemi cepat menyebabkan kematian pada individu dengan sistem imun tubuh lemah. Contohnya, saat ini belum tersedia obat untuk virus corona (COVID-19). Namun, sistem imun yang sehat bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, jelas Business Insider.

Golongan orang yang memiliki sistem imun lemah adalah bayi, anak-anak hingga orang tua (lansia). Selain itu, orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti orang yang terkena kanker, diabetes, penyakit ginjal atau hati hingga penderita HIV/AIDS lebih berisiko pada kematian akibat pandemi, ungkap Centers for Disease Control and Prevention.

7. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran pandemi?

Perjalanan kita masih panjang. Kita bisa memutus rantai persebaran pandemi dengan berbagai cara. Misalnya, mengurangi interaksi antara populasi yang terinfeksi dengan individu yang masih sehat. Seperti melakukan karantina, isolasi pasien, penutupan sekolah dan berhenti bepergian ke wilayah yang terjadi pandemi.

Selain itu, bisa dilakukan dengan mengurangi infeksi pada pasien, semisal melakukan pengobatan antivirus dan antibiotik, saran laman National Center for Biotechnology Information. Bisa juga dilakukan dengan cara memperoleh suntikan vaksin, apabila vaksin telah ditemukan, sebagai bentuk pencegahan terhadap pandemi.

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul ""WHO Umumkan Virus Corona Resmi Pandemi, Ini 7 Tanda Penyakit Pandemik" 

Baca Juga :

Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Virus Corona  
Cegah Virus Corona, Ini 7 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh 
Jangan Asal, Begini Tahapan Mencuci Tangan Yang Benar  
7 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mencegah Virus Corona 
Menurut WHO, Ini 7 Cara Efektif Hindari Penyebaran Corona di Kantor 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here